Belajar
Menulis Gelombang 9
Pertemuan
ke-21
Hari
/ Tanggal: Kamis, 7 Mei 2020
Waktu: Pukul 13.00 – 15.00
WIB
Pemateri: Dr. H. Imron Rosidi, M.
Pd.
Topik: Motivasi Menulis
Buku dan Berpretasi
Peresume: Winarti, S. Pd.
Email: winwinarti2401@gmail.com
Bissmillaahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum
wr. Wb.
Alhamdulillah
pada siang hari ini kita masih diberi kesempatan belajar tentang “Motivasi Menulis Buku Untuk Berprestasi” yang
akan disampaikan oleh Dr. H. Imron Rosidi, M. Pd. yang sangat hebat, beliau
adalah seorang Kepala Sekolah, Tim Penilai DUPAK, dan masih banyak lagi jabatannya
yang tidak kami sebut satu persatu. Beliau juga berkali-kali mendapatkan
penghargaan dari presiden, menjadi guru berprestasi, berkali-kali menjadi juara
menulis, dan masih banyak lagi kejuaraan yang lainnya.
Setiap
orang yang melakukan sesuatu mesti memiliki maksud dan tujuan. Apa yang menjadi
motivasi seseorang melakukan sesuatu itu setiap orang berbeda-beda. Mengapa seseorang
harus menulis itu yang melatarbelakanginya juga berbeda-beda. Semua itu yang
menjadi dasar seseorang dengan semangat
untuk menulis. Menulislah hal-hal yang bermanfaat bagi orang banyak, sehingga
tulisan kita bisa menjadi lahan ibadah atau beramal yang semoga nantinya akan
membawa keberkahan.
Seperti
halnya pemateri kita kali ini mesti juga mempunyai alasan mengapa beliau rajin
menulis.
Apa
sih yang memotivasi Pak Imron menulis?
Motivasi
Pak Imron menulis diantaranya adalah ingin cepat naik pangkat, ingin dapat
uang, ingin keliling Nusantara, ingin berkeliling ke luar negeri, berbagi
pengetahuan, dll.
Sebenarnya
tidak ada orang yang tidak bisa menulis buku. Yang ada adalah orang yang tidak
mau menulis buku. Orang yang malas terperdaya oleh perasaan tersebut dan tidak
mau mencoba untuk berkarya.
Mengapa demikian?
Karena
menulis itu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan, maka sebenarnya semua
orang mempunyainya, dan kalau ada kemauan pastilah bisa menulis.
Mengapa
seseorang bisa dengan lancar berbicara? Setiap bertemu langsung berbicara tanpa
mikir. Tetapi ketika menulis? Padahal keduanya sama, yaitu mengungkapkan
gagasan, pikiran, dan perasaan
Menulis
itu hanya 4 syaratnya, yaitu:
1.
mau,
Jika
seseorang ada kemauan yang kuat untuk menulis mesti bisa. Setelah ada kemauan,
berani untuk mencoba. Tulislah apa yang kalian bisa, supaya tidak merasa ada
beban, sehingga apa yang ingin disampaikan mengalir begitu saja. Dan tidak terasa, tulisan pun sudah banyak.
2.
tekun,
Tidak
hanya asal ada kemauan saja seseorang bisa menulis, tetapi harus tekun juga.
Tanpa ketekunan, maka kemauan saja belum bisa diandalkan. Kemampuan seseorang
belum tentu terasah dengan baik kalau tidak belajar menulis secara
terus-menerus.
3.
nekat, dan
Keberanian
seseorang sangat penting untuk memulai kegiatan menulis. Jangan takut untuk menulis
karena itu akan menjadi kendala atau mematikan kreativitas seseorang. Rasa
percaya diri harus dipupuk terus supaya tidak menghilangkan ide-ide berlian
seseorang.
4.
baca
Jika
sesorang ingin menulis harus rajin membaca, supaya dapat memperkaya informasi
atau wawasan. Setelah otak atau pikiran penuh dengan pengatahuan mesti ada
dorongan untuk menuangkannya melalui tulisannya. Kosa kata yang dimilki orang yang rajin baca juga luar biasa
sehingga pada saat menulis dapat berjalan lancar dan hasil tulisannya pun
menarik.
Setelah
kita memahami 4 syarat menulis maka lanjutkan ke menulis buku. Kita harus yakin jika
sudah ada komit maka akan dapat menulis
buku. Coba kita perhatikan ada tulisan mahasiswa, tulisan santri dan salafiyah,
dan dari para guru. Mereka bisa menulis
masa kita tidak bisa, ayo mulai menulis jangan menunggu terus. Tunjukkan kalian
juga dapat menulis seperti mereka. Kita harus percaya diri dan yakin kalau mau
mencoba mesti bisa. Jangan takut tulisan kita jelek kalau belum mencoba. Lebih
baik berawal dari tulisan jelek dari pada tidak menulis sama sekali. Kalau
tulisan jelek itu masih bisa diperbaiki dari pada tidak menulis, apa yang mau
diperbaiki?
Mengapa guru tidak menulis, ada 2
jawaban, yaitu:
1.
Belum menemukan alasan mengapa harus menulis
Jangan
jadi alasan tidak menulis karena belum menemukan alasan. Apalagi bagi seorang
pendidik banyak sekali alasan untuk segeramenulis. Contohnya guru itu wajib untuk
memberikan ilmu kepada siswa, maka tulislah buku supaya ilmunya sampai kepada
siswa. Jadi siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja tetapi untuk
lebih mendalaminya dengan mempelajari yang ada di buku.
2. Tidak tahu cara menulis
Sebagai
seorang pendidik jangan sampai tidak menulis karena tidak mengetahui tata cara
menulis. Kita bisa mempelajari teori-teori menulis di buku-buku, cari di internet, dan dari sumber lain. Bisa juga dengan mengikuti pelatihan-pelatihan
yang membahas tentang tata cara menulis.
Nah
di sini kita perlu mengetahui alasan menulis dan cara menulis. Setelah mengetahui
alasannya maka harus segera mencari solusinya. Jangan dibiarkan saja kalau memang
kita sudah mengetahuan alasan tersebut . Misalnya bagi yang belum menemukan
alasan mengapa harus menulis maka harus segera menguatkan niat terlebih dahulu
dan sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Terus bagi bagi orang tidak
menulisnya karena tidak atau belum mengetahui bagaimana cara menulis yang baik
dan benar maka harus banyak membaca atau belajar tentang teori menulis yang
benar.
Ingatlah
jika kalian mau memulai menulis mesti
bisa.
Menulislah dengan jelek dan jangan takut salah, SEBAB orang yang tidak pernah
salah hanyalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa. Orang takut itu
juga karena tidak ada rasa percaya diri, sehingga menganggap bahwa dirinya
tidak bisa atau tidak mampu.
Menulis
itu keterampilan, maka harus terus berlatih.
Berlatih menulis, bukan dipelajari saja tanpa mencoba. Jika seseorang hanya
belajar teori saja tanpa mempraktekan maka belum tentu bisa untuk menulis. Yang
langsung mempraktekan saja belum tentu hasil bagus apa lagi yang tidak pernah
praktek. Sebagaimana pemain sepak bola. Dia harus terus berlatih supaya bisa
bermain dengan baik. Tetapi tidak cukup hanya itu saja, dia juga perlu vitamin
supaya bisa bermain dengan baik. Contoh tersebut sama halnya untuk seorang
penulis supaya bisa menulis dengan baik juga membutuhkan vitamin.
Apa vitaminnya seorang penulis?
Vitamin
bagi penulis itu buku-buku tentang teori menulis dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan menulis. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin
kayalah pembaca tersebut. Kaya akan wawasan atau ilmu pengetahuan, hal ini
sangat membantu penulis dalam menulis bukunya. Pilihlah buku-buku yang sesuai dengan
tema yang sudah ditentukan penulis.
Biarlah
tulisan kita awalnya tidak terlalu bagus. Saya yakin dengan terus berlatih akan
ada peningkatan, dari segi kedalaman konten maupun bahasanya. Percayalah dengan
menulis terus menerus itu, lama-kelamaan menjadi pembiasaan, sehingga jika sehari saja
tidak menulis maka akan merasa ada hutang atau kewajiban yang belum
dilaksanakan. Karena merupakan kewajiban
maka harus dikerjakan. Menulislah setiap hari mulai dari sekarang, pasti kalian akan menjadi penulis sejati yang
handal.
Pengalaman
Pak Imron Rosidi menulis buku, diawali dengan menulis LKS. Dari LKS ini justru
beliau mendapatkan semuanya. Itu dulu karen dulu LKS wajib dimiliki siswa.
Setelah itu saya menulis buku-buku umum untuk dilombakan di tingkat nasional.
Alhamdulillah 2 kali juara nasional. Selanjutnya menulis buku pelajaran dan
sekarang aktif menulis buku peekuliahan dan umum.
Bagaimana
teknis menulis buku yang menarik, kita
tahu bahwa siswa milenial (meski tidak semuanya) kenyataannya kurang suka
membaca buku, lebih menyukai youtube.
Sekarang
kita harus melihat dulu, siapa pembacanya. Masalah siswa sekarang lebih suka
youtube karena memang peradabannya sdh seperti itu. Setiap hari dan detik buka
hp, bukan buka buku.
Kalau
menulis buku dan digemari penerbit (buku umum) ya menulis hal-hal yang saat ini
sedang hit.
Contoh tulisan tentang kiat
belajar di rumah di saat pandemi virus corona lebih menarik. Atau tulisan yang
berisi pengalaman orang-orang sukses, bagaimana saat dia menjadi siswa juga
menarik.
Bagi
penulis pemula kita bisa mulai menulis hal-hal yang kita sukai dulu dan kuasai
sehingga dapat menulis dengan lancar. Bisa diawali dengan menulis buku kumpulan
puisi, kumpulan cerpen. Lanjut ke buku
umum, atau buku-buku motivasi dan buku pelajaran. Menulislah dan percaya kita
mesti bisa. Jika kita ingin mengirimkan karya ke penerbit harus melihat visi
penerbit tersebut supaya tulisan kita diterima dan diterbitkan.
Kesimpulan:
- Pahamilah 4 syarat menulis, yaitu mau, tekun, nekat, dan baca, sehingga kita dapat menulis dengan baik.
- Menulislah dengan jelek dan jangan takut salah, SEBAB orang yang tidak pernah salah hanyalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa.
- Menulis itu keterampilan, maka harus terus berlatih sehingga tulisan yang dihasilkan semakin baik atau meningkat.
Sangat menginspirasi
ReplyDeleteTerima kasih, sangat membantu
ReplyDeleteBagus sekali Bu artikel ini sangat menginspirasi bagi saya.terima kasih
ReplyDelete