Monday, May 18, 2020

POLA BELAJAR EFEKTIF DARI RUMAH



Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan ke-27
Hari / Tanggal: Senin, 18 Mei 2020
Waktu: Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri: Wijaya Kusumah, M. Pd. (Om Jay)
Topik: Merancang Pola Pembelajaran Efektif dari Rumah
Peresume: Winarti, S. Pd.                   

POLA  BELAJAR  EFEKTIF  DARI  RUMAH


Mewabahnya virus corona di negara kita mengakibatkan berubahnya berbagai pola kehidupan. Termasuk juga dalam dunia pendidikan tidak lepas terkena dampaknya. Untungnya cepat menemukan solusi yang tepat, dengan mengubah pola belajar yang tadinya belajar di sekolah dengan tatap muka diganti dengan pola belajar jarak jauh yang dilaksanakan di rumah.

Mulai  tanggal 16 Maret 2020 siswa tidak lagi belajar di sekolah. Siswa dan guru melakukan pembelajaran dari rumah. Dalam hal ini yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana pelaksanaanya dan juga caranya. Tentu semua ini perlu dipersiapkan dan dirancang dengan baik, mulai dari mengadakan berubahan jadwal dan cara pelaksanaan pembelajaran tersebut.

Ciptakanlah pola belajar yang efektif dari rumah. Yang dimaksud dengan pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu sistem kerja atau cara kerja sesuatu. Sedangkan menurut kamus antropologi, “Pola adalah rangkaian unsur-unsur yang sudah mantap mengenai sesuatu gejala dan dapat dipakai sebagai contoh dalam menggambar atau untuk mendeskripsikan gejala itu sendiri”.
Mencipta yaitu membuat sesuatu yang baru dari belum ada menjadi ada dari sesuatu yang benar-benar tercipta, karena kondisi yang dibuat guru itu sendiri sesuai dengan teknologi yang ada. Bisa diartikan sebagai sesuatu yang dapat mencapai tujuan maksimal yang diharapkan. Adapun pengertian efektif merupakan suatu usaha yang dilakukan secara maksimal sesuai yang diharapkan. Efektif juga dapat diartikan sebagai suatu usaha yang tidak pernah lelah sebelum harapan yang diinginkan tercapai, sedangkan rumah adalah suatu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selam jangka waktu tertentu. Rumah yang nyaman dapat memberikan kenyamanan bagi yang menempati rumah tersebut. Sesuai dengan ungkapan ‘Baeti Jannati= rumah adalah syurgaku’.

Berdasarkan definisi-definisidi atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pola belajar efektif dari rumah adalah suatu susunan kegiatan yang dapat digunakan untuk melakukan perubahan tingkah laku yang maksimal dari suatu tempat yang nyaman, agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam menciptakan pola pembalajar dari rumah adalah kegiatan pembelajaran harus menyenangkan semua. Siswa senang, orang tua senang dan gurunya juga senang. Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik jika akses internet lancar. Coba bayangkan saja jika listriknya tidak  lancar atau mati, maka pembelajaran yang tadinya menyenangkan berubah menjadi tidak menyenangkan, bahkan malah menegangkan.

Belajar saat pandemi covid-19 dilaksanakan dengan sistem PJJ yaitu pembelajaran jarak jauh. Selama masa pandemi, maka  aplikasi pembelajaran daring menjadi pilihannya. Guru hendaknya dengan bijak menentukan aplikasi yang paling tepat untuk melaksanakan pembelajarannya tersebut. Ada berbagai macam aplikasi yang bisa dipilih diantaranya: WA, google classroom, google meet, cisco webex, zoom, kahoot, quizzis, dll.

Dalam pembelajaran jarak jauh, guru bisa menggunakan berbagai aplikasi yang sesuai dengan kondisi siswa di rumah. Gunakan teknologi yang ada untuk menciptakan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Bila adanya hanya WA Group, gunakan WA Group tsb dengan memadukan antara teks, foto dan video.
Contoh pembelajaran dengan menggunakan aplikasi zoom

Pola belajar efektif dari rumah memerlukan sinergi dari tiga pihak, yaitu siswa, orang tua siswa, dan guru. Orang tua harus mendampingi atau memperhatiakan kegiatan belajar anak-anaknya supaya hasilnya bisa maksimal sesuai yang diharapkan. Karena kalau tidak siapa yang akan bertanggung jawab serius tidaknya anak itu dalam belajar tanpa adanya pengawasan sama sekali. Bisa saja anak mengikuti pembelajarannya dengan santai atau sesuka hati karena merasa tidak ada yang mengawasi. Lain halnya jika pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, maka gurulah yang membimbing, mendidik, mengarahkan, dan mengawasinya. Untuk itulah sangat dibutuhkan adanya kerjasama yang baik antara ketiga pihak tersebut.

Untuk materi menulis kita bisa mengarahkan kepada siswa untuk melejitkan keterampilan menulis siswa lewat blog di internet. Sebab siswa dapat belajar menulis secara online melalui blognya masing-masing.


Siswa dibiasakan untuk menulis apa yang ingin disampaikannya, dengan begitu bukan hanya lisan saja yang terlatih, tapi juga tulisan. Semakin sering berlatih maka akan semakin terampil dalam menulis.

“Ikatlah Ilmu dengan Cara Menulisnya”
Lika-liku Belajar Jarak Jauh / Suka Dukanya Belajar di Rumah
Jika kita melaksanakan belajar jarak jauh / di rumah maka:
  • jadwal jelas harus berubah, tidak sama dengan tatap muka di sekolah,
  • pembelajaran lebih kepada 3 hal yaitu literasi, numerasi, karakter dengan memadukan iptek dan imtak
  • Adapun untuk peneilian guru dapat melakukan penilaian berbasis proyek atau potofolio, disesuaikan dengan kondisi murid sd

Bila sistem pembelajaran daring nantinya siswa atau guru lebih nyaman, akan mmberi efek pada pembelajaran konvensional yang lazim kita laksanakan sebelum wabah Corona terjadi?
  • Bisa saja  mungkin nanti akan terjadi pembelajaran ‘blended learning’, ada tatap muka di kelas dan ada tatap muka di dunia maya, oleh karena itu guru harus belajar sepanjang hayat supaya tidak tergantikan oleh teknologi modern

Untuk keberhasilan pembelajaran daring yang efektif kepada siswa yang terkendala tidak memiliki HP atau jaringan yang lemot  bagaimana solusinya?
  • Solusinya gunakan teknologi yang ada, kalau yang ada kertas atau buku, maka gunakan itu, sebab mau tidak mau, suka atau tidak suka, nantinya siswa dan guru akan dipaksa menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan SDM unggul.

Di akhir pertemuan, guru memberi tugas sebagai instrumen penilaian. Namun sayang, ternyata yang mengumpulkan tugas hanya maksimal 75% siswa saja. Bagaimanakah cara yang bisa kita tempuh agar siswa juga aktif mengumpulkan tugas tersebut?
  • jangan dipaksa, biarkan mereka mengerjakan tugasnya dengan sukarela. Kita cukup mengingatkan saja bila ada murid atau siswa yang belum mengumpulkan tugasnya, orang tua harus diberitahu karena kerjasama guru dan orang tua sangat penting dalam pembelajaran yang efektif dari rumah

Bagaimana cara mengatasi pembelajaran apabila anak-anak memiliki minim sarana daring?
  • Harus sabar dan gunakan fasilitas yang ada, ingatlah film laskar pelangi, ditengah keterbatasan, justru bu Muslimah bisa melahirkan anak anak yang hebat dan bisa berkeliling dunia.

Untuk anak TK pembelajaran yang dinilai adalah proses bukan tergantung hasil. Sementara kadang anak tidak mau mengirimkan tugas misalnya merekam hafalannya.bercerita dan mengerjakan tugasnya. Hal itu juga kami alami, bagaimana sebaiknya?
  • harus tetap sabar menunggu mereka menyelesaikan tugasnya, bukan sebagai beban tapi sebagai kebutuhan siswa untuk mendapatkan pengetahuan.
  • Tetap komunikasi dengan orang tua siswa supaya bisa saling membantu.

Bagaimana penilaian siswa yg tidak aktif dikarenakan beberapa kendala dalam pembelajaran daring untuk saat ini walaupun sudah terjadwal?
  • Dicatat, kemudian diberikan surat teguran dari sekolah, kemudian dicaritahu apa masalahnya. Sebab bisa jadi ada masalah serius di keluarga siswa, seperti ortunya kena phk, atau sakit, dll.

Penilaian yang tepat untuk pembelajaran daring seperti ini yang cocok itu seperti apa? Mengingat pak menteri pernah mengatakan jika pembejaran daring ini tidak boleh dimasukkan dalam penambahan penilaian pada erapor.
  • Kalau masalah cocok itu reltif karena kondisinya tidak sama di setiap daerah.
  • Guru dapat melakukan inovasi sendiri sesuai dengan pencapaian siswa.

Dalam menciptakan pola belajar yg efektif dari rumah itu, kita sudah membuat jadwal dan berharap siswa juga bisa melaksanakan. Pembejaran sesuai jadwal tersebut, tetapi pada kenyataan yang kami alami di sekolah kami, ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan sehingga dapat menghambat kelancaran proses pembelajaran sesuai  jadwal yang di sampaikan. Bagaimana sikap kita untuk hal tersebut, mengingat siswa belum bisa  mngikuti pembelajaran sesuai jadwal secara konsisten. Banyak dari para wali siswa mengeluhkan untuk pmbelajaran dari  rumah ini siswa tidak menurut kata ortu, sehingga tugas-tugas yang di berikan tidak dapat terselesaikan dengan cepat, akhirnya pembejaran ini di rasa tidak efektif. Bagaimana tindakan kita sebagai guru?
  • Guru harus melakukan evaluasi dan refleksi diri, mungkin ada yg kurang tepat disampaikan kepad murid. Kolaborasi guru sangat penting dalam memecahkan masalah ini, oleh karena itu komunikasi dengan teman sejawat sangat diperlukan dalam menciptkan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Pembelajaran jarak jauh harus membuat murid dekat dengan gurunya, bukan justru menjauhkan murid dengan guru. Perlu ada komunikasi dengan orang tua murid yang terus menerus. 

Apakah ada kendala yang dialami dalam PJJ selain jaringan internet, dan mohon arahnya dalam mengatasi nya?
  • Pasti ada, bukan hanya akses internet tapi juga fasilitas yang dimiliki siswa dan guru di rumah. Kalau akses internet tidak ada gunakan teknologi yang ada di sana, misalnya cuma ada sms, belum ada wa, siswa punya hp tapi tanpa kamera, maka telpon langsung adalah solusinya walaupun guru harus keluar biaya pulsa cukup besar. Jadi setiap guru akan mengalami hal yang beragam, inilah dinamikannya dan jangan lupa pengalaman kita dituliskan di blog sehinga dapat menginspirasi guru lainnya.

Tentang pola belajar efektif di rumah, di sekolah saya masih banyak siswa belum punya HP Android.
  • Gunakan hp yang ada dulu, dan sederhana saja, buat modul khusus untuk kondisi seperti ini dengan penugasan yang tak terlalu sulit.

 Ada yang punya HP tapi alasan tidak mampu beli kuota.
  • Kalau ini guru harus coba cari donatur atau sponsor, peran komite sekolah harus diperdayakan sehingga guru terbantu dengan adanya komite sekolah

Saat masa pandemi ini sungguh dilematis, dengan sistem zonasi sekolah, kami dengan siswa-siswa yang  tinggal di daerah terpelosok dan kondisi ekonomi siswa kami yang memprihatinkan. Ini kendala besar pembelajaran secara daring yang dilakukan. Adakah solusi menarik untuk tetap menciptakan belajar efektif di rumah dengan menyenangkan?  
  • Kondisi seperti ini sebenarnya bukan hal baru buat Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Kreativitas dan inovasi guru sangat diperlukan dalam memberikan solusi dari masalah yg dihadapi. Bila pembelajaran jarak jauh tidak bisa dilaksanakan, maka gunakan pembelajaran jarak dekat, guru bisa mengunjungi rumah muridnya bila alat komunikasi tidak ada, memang dibutuhkan pengorbanan luar biasa untuk menjadi guru tangguh berhati cahaya, apalagi bila rumah siswa dan guru sangat jauh, itu adalah resiko dari sebuah pengabdian, terutana buat guru di daerah 3T. Kami  salut dan memberikan penghormatan dengan guru guru tangguh seperti ini. Mereka selalu datang dengan solusi dari masalah yang dihadapi walaupun peran pemerintah di daerah sangat kurang. tapi yakinlah dengan pesan pak Harfan dalam film laskar pelangi. hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak banyaknya.

Untuk yang kendalanya  sinyal lemah dan guru belum mempunyai  laptop yang mendukung, bagaimana solusi yang efektif?
  • ada, gunakan wa group atau line group
  • Om Jay sering menggunakannya dengan bentuk teks, karena bentuk teks ini tidak makan kuota banyak

Apakah dengan penjadwalan belajar siswa yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh guru dan bekerja sama dg orang tua ini menunjukkan setiap siswa memiliki jadwal yang berbeda-beda. Dan apakah penjadwalan ini bisa memfasilitasi setiap siswa yg memiliki kemampuan belajar yang berbeda misalnya ada siswa yang lebih condong ke tipe pembelajar visual, kinestetik, naturalis dll
  • setiap penjadwalan disesuaikan dengan kesepakatan guru di sekolah tsb dengan memeprhatikan gaya belajar siswa

Pembelajaran daring dari rumah dikaitkan dengan kenaikan kelas apakah cukup dari nilai daring atau bgmana karena tatap muka juga tidak pernah
  • Dalam hal penilaian hanya guru yg bersangkutan yg lebih tahu, kalau dirasa dengan online sdh cukup nilainya, maka gunakan itu, tapi bila blm cukup bisa gunakan waktu eremedial melalui online. hal itu saya lakukan bila ada nilai siswa yg kurang dgn menghubungi wali kela dan orang tua siswa, biasanya kami rapat dengan dewan guru untuk meberikan solusi terbaik buat siswa yang jarang hadir.

Kesimpulan materi hari ini adalah dalam menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah, guru harus mempunyai peta kelas atau kondisi siswa di rumah dan disesuaikan dengan kondisi guru di rumah. Artinya, komunikasi guru dan siswa dari rumah masing-masing harus membuat mereka saling berinteraksi dan berdiskusi sehingga pembelajarn menjadi menyenangkan dan bermakna. Semua itu bisa dilakukan bila kegiatan Pembelajaran jarak jauh dibuat secara terjadwal. Kegiatan harus membuat siswa menjadi mandiri dan menemukan kemerdekaan belajar.

3 comments: