Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan ke-23
Hari / Tanggal: Selasa, 12 Mei 2020
Waktu:
Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri:
Arif Darmadiansah, S. Pd., Gr.
Topik:
Berbagi Pengalaman Mengenai Inovasi Pembelajaran di Ajang Nasional.
Peresume:
Winarti, S. Pd.
Email:
winwinarti2401@gmail.com
Kisah Inspiratif
BERBAGI PENGALAMAN MENGENAI KOMPETISI INOBEL
DI TINGKAT NASIONAL
Riwayat Hidup
Nama Lengkap : Arif Darmadiansah, S.Pd., Gr
Email : darmadiansah.arif@gmail.com
Bidang Keahlian : Biologi dan Komputer
Instansi
: SMA Negeri Probur, Kab Alor, Prop Nusa Tenggara Timur
Alamat rumah : Teluk Mutiara (depan PMI
kalabahi) Nomor 50 Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur (NTT)
Prestasi yang pernah diraih:
- Juara II Inovasi Pembelajaran Jenjang SMA/SMK Tingkat Nasional – 2016
- Finalis Lomba Pendidikan Karakter Bangsa Jenjang SMA/SMK Tingkat Nasional – 2017
- Penerima Research Grant SEAMEO – 2017
- Juara I Inovasi Pembelajran Jenjang SMA/SMK Tingkat Nasional – 2018
- Peserta Shortcourse Digital Tool MOOCs di Charles Darwin University – 2019
- Delegasi Indonesia dalam Shortcourse Asessment Purpose for teacher science Recsam Penang – Malaysia – 2019
- Juara I Guru Dedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019
Judul Buku dan Tahun Terbit (10
Tahun Terakhir):
- Digital Learning 4.0 untuk Pendidikan Indonesia ISBN 978-623-91182-6-6 Tahun 2019
- Merajut benang kemandirian melalui tambang kemaritiman ISBN 978-602- 6245-27-4 Tahun 2019
- Jurnal : Engineering Edu Jurnal Ilmiah pendidikan dan Ilmu Teknik. LIPI. (2017)
- Jurnal : Prosiding Lomba Inovasi pembelajaran Kesharlindung Dikmen Kemdikbud. (2017)
- Buku Latihan : Biologi GOKIL 100% (Gol Kilat Tembus Nilai 100 UN) (2016)
- Buku Pelajaran :Biologi 2 Untuk SMA Kelas XI Semester 2 (2015)
- Buku Latihan : IPA 100% GOKIL (Gool Kilat Tembus Nilai 100) Ujian Nasional (UN) SMP (2014)
- Buku Latihan : Tembus PTN (Perguruan Tinggi Negeri) (2013)
- Buku Latihan : IPA 100% GOKIL (Gol Kilat Tembus Nilai 100) UN dan USBN Sekolah Dasar (SD) (2013).
Luar biasa
pengalaman yang keren banget pastinya, yang akan disampaikan oleh Bapak Arif
Darmadiansah, S. Pd. Gr. Alhamdulillah pada
siang hari ini kita akan mendapatkan sebuah kisah inspiratif dari seorang guru Biologi
di SMAN Probur, Alor NTT yang akan berbagi
pengalaman mengenai kompetisi inobel di tingkat nasional.
Pertama kali beliau mengikuti inobel tahun 2016 itu dari sebuah
ide atau gagasan sederhana. Pak Arif ingin membuat kelas menjadi menarik dan
menyenangkan, yang pada mulanya suasana
dan kualitas pembelajaran yang kurang
optimal. Dan yang utama karena tiada sarana prasarana yang mencukupi. Hal tersebutlah
yang menggugah hati dan mendasari karya inovasi pak Arif.
Pak
Arif nan arif dan bijaksana ini berkarya inovasi berawal dari rasa keprihatinannya yang sangat
mengiba. Bagaimana tidak prihatin kalau sarana dan prasarana untuk belajar para siswa sangat
minim. Semangat belajar para siswa di sekolah tempak beliau mengajar juga
sangat minim. Apalagi orangtua di daerah tersebut lebih suka anaknya bekerja di ladang untuk
membuka hutan atau mencari hasil. Untuk itu
pak Arif beserta pengajar lain berusaha mengadakan pendekatan yaitu home visit bertemu keluarga dan anaknya,
kemudian menjelaskan pentingnya sekolah. Minimal sampai SMA lah, kesadaran
untuk belajar masih rendah. Hal tersebut dilakukan untuk menyadarkan dan
memberitahukan tentang penting pendidikan.
Ditambah
lagi di tempat tersebut juga tidak ada aliran listrik dan nihil sinyal. Kendala
lain yang harus dieliminasi demi kreasi inovasi Pk Arif adalah adanya perbedaan
budaya, bahasa, dan agama yang menganga. Kalau bukan karena cintanya terhadap mata pelajaran yang
diampunya dan juga cintanya pada anak didiknya maka tidak akan ada karya
inovasi tersebut.
Perjuangan
pak Arif demi mencerdaskan anak bangsa
sangat gigih, tak menyerah dengan keadaan, tak mengeluh dengan kekurangan yang
ada di sana sini. Justru hal tersebut memotivasi Arif dalam berinovasi.
Ide
inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau potensi. Dari banyaknya masalah,
munculah ide-ide kreatifnya. Dari ide kemudian dipikirkan kira-kira apa yang
mampu dan bisa diterapkan di sekolah dengan kondisi sekolahnya yang tidak ada
listrik dan sinyal telepon, apalagi internet. Kemudian mengembangkan ide
tersebut menjadi sebuah produk, bisa
media, bahan ajar, atau lainnya.
Pak
Arif terus berjuang, Beliau menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah dan
bersiap untuk mengikuti kompetisi. Adapun karya ilmiah dapat berupa penelitian
tindakan kelas, eksperimen atau yang pak Arif buat pengembangan (R&D) ini
untuk jenjang dikmen, karena setiap jenjang berbeda kaidahnya.
Untuk dikmen bisa
di akses portal kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id dan untuk dikdas
kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id/&ved=2ahUKEwjnieLbyq3pAhWMf30KHSp1AdgQFjAAegQIBhAD&usg=AOvVaw1mpfWejapwzbEz7nKmAdtc
Itu link
kesharlindung nya, untuk pendaftaran dan seleksinya melewati portal itu.
Terbuka untuk semuanya.
Adapun
beberapa syarat administrasi yang diminta diantaranya:
- Surat peryataan aktif mengajar,
- Surat keterangan bukan kepala sekolah, dan lainnya
Tahap-tahap
seleksinya sebagai berikut:
- pertama seleksi administrasi kemudian dilakukan penilaian proposal penelitian.
- apabila lolos maka akan mendapatkan undangan bimtek dari kemendikbud
- setelahnya melakukan penelitian pelaksanaan disekolah
- mengirim kembali ke portal sebagai laporan akhir penelitian
- dilakukan seleksi dan didapatkan peserta finalis yang akan kembali di undang untuk mempresentasikan hasil karya ilmiahnya
Kompetisi untuk
jenjang SMA ada 3 bidang, SMA, SMK, dan
Sekolah Inklusi.
Untuk jenjang
dikdas kalau tidak salah langsung mengirim laporan hasil penelitiannya.
bidangnya ada ipa, soshum dan lainnya. mohon koreksinya bila salah
Waktu tahun 2016 diambil
100 peserta yang lolos sebagai finalis. SMA 50 dan SMK 50. waktu itu belum ada
inklusi.
Pada tahun 2018
format dibedakan kembali yaitu menjadi 3 kategori yaitu:
- kategori utama bagi peserta yang pernah juara.
- kategori madya yang pernah masuk finalis namun belum juara.
- kategori pemula bagi yang pertama kali mengikuti.
Tes yang laksanakan
pada lomba inovasi saat babak final ini meliputi:
- tes tertulis, berisi soal peadagogik pilihan ganda 100 soal
- tes presentasi dan laporan hasil penelitian.
Demikianlah tahapan
lomba inovasi yang pak Arif jelaskan dengan detail semoga dapat menginspirasi
pembaca.
Sekarang mengenai
inovasi yang pak Arif lakukan di sekolah
yang berada di ujung Alor. Daerah 3T kalau orang bilang. Terpencil, terluar, terdalam
dan ter ter lainnya. Terlebih lagi daerah tersebut berada di puncak perbukitan,
berbatasan langsung dengan negara tetangga timur leste yang dipisahkan oleh
selat. Jika kami ingin ke Dili lebih dekat daripada ke Kupang bila naik kapal
atau pesawat.
Minimnya sarana
prasarana membuat kegelisahan dan tantangan untuk berbuat lebih baik.
Apa
karya inovasi pak Arif?
Mengingat
tidak ada aliran listrik maka pak Arif menciptakan sebuah media pembelajaran
berupa “Hologram Proyektor Digital Tenaga Surya”. Inovasi ini tercipta karena
pak Arif berusaha untuk menyiasati / menyikapi kekurangan dan keadaan
lingkungan. Beliau tidak menyerah walau tak ada listrik masih ada tenaga surya
yang bisa digunakan.
Pada tahun 2016 itu
terinspirasi dari sebuah proyektor hologram 3d, saya ingin menjelaskan
invertebrata tapi anak-anak tidak punya gambaran sama sekali. Supaya menarik pak
Arif mencoba membuat proyektor hologram 3d.
Adapun alat / bahan
yang digunakan sangat sederhana meliputi:
- pertama terbuat dari mika tutup CD bekas itu, yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat hologramnya
- hp android sebagai penayang video atau gambarnya
- mika cd saya dapet dari temen guru, bekas atau bisa disebut limbah
Walaupun dengan
peralatan yang seadanyatetapi hasilnya memuaskan bahkan sampai meraih juara
dalam lomba inovasi pembelajaran.
Setelah lolos masuk
finalis Pak Arif mengganti alat / bahan dari barang bekas diganti dengan akrilik, yang dibeli di toko
harganya 30rbu seukuran kertas A4. Sehingga tampilannya lebih jelas, gambarnya
juga detail tidak kusam.
Pak Arif
menggunakan metode pengembangan atau RnD dalam penelitiannya. Setelah produk
jadi saya nilaikan ke pengawas sekolah hasilnya valid. Atau layak untuk
digunakan dalam pembelajaran, kemudian beliau ujicobakan ke anak dan mendiseminasikan ke
teman guru lain.
Apa hasil yang
didapatkan adalah minat dan hasil belajar anak meningkat. Dari hasil karya
inovasi tersebut masalah pembelajaran bisa teratasi, dan siswanya pun jadi
semangat belajar. Dengan demikian mesti akan terwujud suatu pembelajaran yang
menyenangkan.
Tahun 2018, sudah
punya gambaran dan pengalaman sebelumnya. Jadi lebih siap dengan apa yang harus
dilakukan.
Media kali ini
beliau beri nama “Millea : Mikroskop lensa laser tenaga surya”
Inavasi yang ini
dapet idenya saat mau pembelajaran struktur tumbuhan. Tidak ada mikroskop untuk
pengamatan, padahal biologi 40 persen praktek di laboratorium yang membutuhkan
alat, satu diantaranya adalah mikroskop.
Media yang dibuat
kali ini juga sederhana, hanya menggunakan hp yang ditambahi lensa laser bekas
mainan anak-anak yang biasa dipakai untuk sorot-sorot itu, sehingga
perbesarannya bertambah. Media ini sudah cukup untuk dapat melihat struktur
anatomi tumbuhan, walaupun belum maksimal namun ada hal baru yang anak dapatkan.
Karya-karya inovasi
untuk pembelajaran sangat berpengaruh pada pola belajar anak dan hasil belajarannya.
Hasilnya minat anak naik signifikan, baru membawa produknya saja mereka sudah tertarik apalagi
mencoba untuk menggunakannya. Ada hal baru yang mereka dapatkan. Hasil belajar naik tidak signifikan.
Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas. Nilai tes dari yang dapat 30-an meningkat menjadi 50-an. Nah nilai tugas yang baik. Sebelumnya untuk
mengumpulkan tugas saja selalu terlambat sekarang ada perbaikan.
Dari 2 ide itu,
saya beruntung mendapatkan nomor juara
Mungkin kasian
melihat saya guru kampung yang jauh-jauh datang ke Ibukota untuk belajar
Dari awal niatnya
hanya buat belajar, bukan ikut berkompetisi. Tahun 2108 yang berencana untuk
ikut ambil bagian. Dan sisanya bonus saja yang penting dapat berkenalan dengan
teman-teman guru se-Indonesia.
Beliau tidak
menyangka saja, ia merasa yang biasa di hutan bisa berada di tengah-tengah
mereka.
Pola
berpikir pak Arif yang positif ini memberikan kekuatan dan keteguhan hati untuk
terus berjuang, pantang menyerah. Energi positif itu mesti akan menghasilkan
hal-hal yang positif pula. Sama halnya yang dilakukan pak Arif, karya inovasi
yang dibuatnya juga berhasil menghasilkan hal positif. Dari karyanya itu, Beliau
berhasil menjadi juara lomba karya inovasi media pembelajaran tingkat nasional.
Kesimpulan:
- Jangan takut dengan masalah yang bertubi-tubi karena di balik masalah itu ada banyak hikmah / berkah jika kita bisa menyiasatinya dengan baik dan bijak.
- Ide inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau potensi. Dari banyaknya masalah, munculah ide-ide kreatifnya.
- Dengan karya-karya inovasi media pembelajaran diharapkan dapat tercipta suasana kelas yang menarik dan menyenangkan, sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan hasilnya pun memuaskan.
kisah yg sangat inspiratif
ReplyDeleteTerima kasih Om Jay
DeleteSemoga kita bisa mengikuti jejak para tokoh hebat sehingga kita bisa menjadi guru yang kreatif dan inovatif, aamiin....
Sangat inspiratif sekali kisahnya bu. Semoga kita sbg pendidik juga bisa peka terhadap permasalahan yg terdapat di lingkungan kita mengajar dan mampu menciptakan ide atau karya inovatif yg bermanfaat. Aamiin
ReplyDeleteSatu diantara banyak kisah guru-guru Indonesia yang sangat menginspirasi saya sebagai guru yang masih sangat baru dalam dunia mengajar. Semoga kita semua memiliki kesempatan dan kemampuan yang sama bahkan lebih dari kisah Pak Arif di bidang yang kita kuasai. Aamiin
ReplyDeleteAamiin
Delete