Wednesday, May 6, 2020

TERBITKAN BUKU, CATATKAN SEJARAH


Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan ke-20
Hari / Tanggal: Rabu, 6 Mei 2020
Waktu: Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri: Farrah Dina, M. Sc. Founder Tangga Edu
Topik: “Terbitkan Bukumu, Catatkan Sejarah”
Peresume: Winarti, S. Pd.                    

  TERBITKAN BUKU, CATATKAN SEJARAH

Bissmillahirrahmaanirrahim
Alhamdulillah siang hari ini kami diberi kesempatan untuk menimba ilmu dengan seorang wanita hebat yaitu ibu Farrah Dina, M. Sc. Beliau seorang Founder Tangga Edu. Adapun prestasi Beliau adalah sebagai berikut:
  • Penerima beasiswa dari Kementrian Pendidikan Jepang (Monbukagakusho) untuk program Teacher Training (2014)
  • Perwakilan Indonesia dalam program Global Women in Management di Washington DC, USA (2009)
  • Lulusan Terbaik Fakultas Pertanian, IPB (2003)
  • Mahasiswa Terbaik Nasional Tingkat II (2002)
  • Mahasiswa Terbaik IPB (2002)  


Beberapa judul buku yang ditulisnya, diantaranya adalah
  • Mencetak Generasi Kreatif 2011(penulisan bersama)
  • Membentuk Anak Percaya Diri 2011(penulisan bersama)
  • Buku bergambar untuk pembaca pemula (15 judul buku)dan bergambar elektronik (3 judul) tahun 2017-2020

Pada kesempatan kali ini Beliau akan berbagi pengalaman tentang belajar menulis sampai menerbitkan buku demi mencatatkan sejarah bagi penulisnya.

“Membaca buku sama saja dengan berbicara orang-orang di masa lalu”
Jika kita menulis sama artinya mencatatkan diri dalam sejarah
yang akan dikenang sepanjang masa.

Jika seorang penulis meninggal tetapi bukunya masih ada dan akan hidup sepanjang masa. Untuk itu mulailah menulis dari sekarang, sehingga kita bisa menyampaikan pesan dan pandangan tentang realita yang kita dengar, lihat, rasa, dan apa yang dialami. Menerbitkan buku itu merupakan suatu jalan untuk bagaimana  kita bisa menyampaikan sesuatu agar bisa diingat dan dikenang sepanjang masa.

Ibu Farrah mengungkapkan ada dua hal yang berbeda yaitu menulis / membuat buku dan menerbitkan buku. Menulis / membuat buku bisa dilakukan oleh siapa saja dan menerbitkan buku juga bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun untuk bisa menerbitkan buku ke penerbit besar / mayor itu membutuhkan perjuangan bagi penulis.

Bagi penulis yang bisa membuat tulisan yang bisa menjawab semua tantangan saat ini dan bisa menjawab kebutuhan pembaca saat ini maka akan dengan mudah mendapatkan sambutan dari pembaca. Tidak hanya itu, hasil karya tersebut juga biasanya akan dilirik oleh banyak penerbit sampai akhirnya tulisan itu akan diterbitkan oleh penerbit syukur-syukur kalau yang menerbitkan adalah penerbit mayor.

Yang penting bagi penulis adalah bagaimana bisa untuk menulis serta menuangkan ide-idenya sehingga bermanfaat untuk orang lain. Berusaha menulis setiap hari sehingga hasil tulisannya semakin lama semakin baik sehingga banyak pembaca yang akan memburu tulisan kita.

Untuk dapat menulis buku yang berkualitas perlu strategi  4 R yaitu:

1. RENJANA
Renjana merupakan bentuk terjemahan kata ‘passion’. Passion itu  sesuatu yang sangat menarik untuk kita, sesuatu yang menjadi pemikiran kita. Jika melakukannya maka kita akan merasa mudah, nyaman, dan menyenangkan sehingga hasilkan pun akan lebih baik. Seseorang yang menulis sesuai dengan renjananya mesti akan lebih mudah untuk menuangkan ide-idenya. Tulisannya akan mengalir begitu saja tanpa beban sehingga akan cepat selesai dan hasilnya pun bagus.

2. RUTIN
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Orang yang rutin membaca maka otomatis akan memotivasi kita untuk menulis. Bagi orang banyak membaca maka banyak memiliki kosa kata yang dapat digunakan untuk bekal menulis. Kantong pikirannya pun jadi penuh sehingga menuntuk untuk dikeluarkan dalam bentuk tulisan. Dan sebelum menulis sebaiknya menetukan genre sehingga akan mempermudah dan mempercepat dalam menulis dan hasilnya pun akan lebih baik.
Seorang penulis sejati itu akan selalu / rutin menulis apa saja, di mana saja, dan kapan saja. Pada saat menulis sebaiknya penulis sudah menyiapkan tempat khusus dan waktu khusus supaya bisa lebih berkonsentrasi dalam berkarya. Dengan demikian setiap ia datang ke tempat itu dengan waktu yang telah ditentukan maka secara otomatis akan ingat kewajiban untuk menulis.
Untuk bisa rutin menulis, maka seorang penulis itu harus memiliki predictable place dan predictable time. Menulislah apa saja, di mana saja, dan kapan saja, contoh pada saat kita ada di perjalanan maka kita bisa menggunakan HP, buku untuk mencatat hal-hal yang penting saja sehingga buku bank cerita. Misalnya kita melihat peristiwa penting maka catat saja poin-poin pentingnya sehingga nanti bisa dijadikan bahan menulis.

Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kupulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya.
 Ingat bagi orang yang memendam akan kalah dengan orang yang mengungkapkan. Untuk itu ayo lakukan, jangan menunggu atau menunda-nunda, jadilah penulis sejati yang dinanti pembacanya.

3.REVIEW
Review adalah pengecekan ulang sebelum dilanjutkan untuk proses selanjutnya. Review ini memiliki fungsi yang sangat baik karena bisa memberikan informasi yang didasarkan dari fakta-fakta dan analisis yang baik pula.

Adakalanya penulis itu tidak melakukan review  dengan baik sehingga kurang mengetahui tentang kekurangan dan kelebihan dari tulisannya. Hal tersebut bisa menjadi penyebab gagalnya penulis pemula untuk menerbitkan buku. Untuk itulah jangan sampai mengabaikan  tahap review. Lakukanlah review dengan sebaik mungkin sehingga kita akan  dapat untuk meningkatkan kualitas tulisannya. Ketika melakukan review, libatkan pembaca sehingga hasil ulasannya bisa dijadikan acuan dalam menulis.

4. RUANG BAGI PEMBACA
Ruang bagi pembaca itu sangat penting karena sebagai sarana untuk mendapatkan feedback. Jangan hanya  mengharapkan feedback positif saja karena kita juga membutuhkan kritik dan saran dari pembaca demi untuk bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di tulisan kita. Mintalah pembaca untuk mengungkapkan apa yang harus diperbaiki, apa yang mereka tidak sukai, apa yang sulit dipahami dari tulisan kita, dan bagian mana yang menarik atau tidak menarik dari tulisan kita.  Sehingga nantinya bisa dijadikan acuan dalam memperbaiki tulisannya.
Kehadiran pembaca sangat penting bagi penulis karena diharapkan pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun, sehingga penulis bisa dengan mudah untuk memperbaiki tulisannya. Jangan takut kalau kita mendapat feedback yang negatif dari pembaca karena justru semua itu bisa menjadi acuan dalam berkarya berikutnya.

Berdasarkan penjelasan dari Ibu Farrah Dina, strategi menulis dengan menggunakan 4 R itu tidak harus selalu dilakukan secara berurutan. Bagi penulis yang penting menulislah terus setiap hari  sehingga akan menghasilkan tulisan yang makin lama semakin baik. Menulislah sesuai passion kita supaya lebih mudah dan cepat selesai.

Kesimpulan:
  • Menulislah dengan menggunakan strategi 4 R ( Renjana, Rutin, Review, dan Ruang bagi pembaca ) supaya bisa menghasilkan buku yang berkualitas.
  • Mulailah menulis dari sekarang, sehingga kita bisa menyampaikan pesan dan pandangan tentang realita yang kita dengar, lihat, rasa, dan apa yang dialami.
  • Jika kita menulis sama artinya mencatatkan diri dalam sejarah yang akan dikenang sepanjang masa.





1 comment:

  1. Mulailah menulis dari sekarang, jangan ditunda-tunda

    ReplyDelete