Saturday, May 2, 2020

MOTIVASI MENULIS SETIAP HARI DAN MENERBITKAN BUKU

Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan ke-17
Hari / Tanggal: Kamis, 1 Mei 2020
Waktu: Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri: Dadang Kadarusman (DEKA)
Topik: Motivasi Menulis Setiap Hari dan Menerbitkan Buku
Peresume: Winarti, S. Pd.             

MOTIVASI MENULIS SETIAP HARI DAN MENERBITKAN BUKU


Helping Organizations To Embrace Change Through Training And Development

Alhamdulillah pada siang ini kita akan mendaptkan pengetahuan dan pengalaman dari seorang yang luar biasa. Beliau adalah bapak Dadang Kadarusman.
Pengalaman:
Ketika beliau masih kecil, ayahnya yang pekerjaannya  sebagai guru SD sering membawakan buku-buku bacaan. Dari situ beliau jadi suka membaca. Dan dari suka membaca itu kemudian saya berkeinginan untuk menulis. Jadi sejak kecil beliau sudah menulis atau berkarya dan alhamdulillah Allah kasih beliau kekuatan untuk terus menulis sampai hari ini.
Untuk bisa menulis setiap hari itu membutuhkan kemampuan dan keterampilan. Jika seseorang sudah mempunyai kemampuan nenulis maka tidak sulit untuk menghasilkan sebuah tulisan asal ada kemauan dari orang tersebut. Tetapi kalau orang tersebut tidak mau untuk menggunakan kemampuan tersebut maka tidak akan dapat menghasilkan sebuah tulisan. Tidak cukup hanya memiliki kemampuan saja seorang penulis juga masih membutuhkan keterampilan dalam menulis sehingga hasil tulisannya semakin bagus.

Ada banyak alasan mengapa kita perlu menulis setiap hari,  tetapi dalam hal ini DEKA akan memilih 3 alasan yang paling utama yaitu:
1) Ala bisa karena biasa
Mengapa kita perlu menulis setiap hari?  Jika kita ingin membangun karier di bidang penulisan, dalam perspektif pembelajaran kita kenal apa yang disebut dengan ‘ala bisa karena biasa’. Apalagi kita sebagai seorang guru, di kelas sering mengatakan atau menasehati anak didik kita. Kalau kita membiasakan diri untuk melakukan sesuatu setiap hari, maka kita akan menjadi terampil dalam hal yang kita lakukan. Kenapa banyak guru dalam pembicaaan begitu bagus, tetapi dalam menulisnya kurang bagus? Ini disebabkan karena mereka tidak melatih otot motorik tangan mereka,  tidak mengkombinasikan atau tidak mempertemukan antara kemampuan berpikir dengan kemampuan menuangkannya ide ke dalam bentuk tulisan. Penggunaan lisan harus dibarengi dengan keterampilan menulis. Kalau itu terus dilakukan niscaya Anda akan menjadi seorang yang terbiasa menulis. Jika kita berusaha  menyeimbangkan atau mengkombinasikan kedua  kemampuan yaitu terampil dalam menyampaikan ide secara lisan ataupun  tertulis maka insya Allah akan berhasil dua-duanya dan sangat ideal. Untuk itu perlu latihan secara kontinu atau terus–menerus akhirnya akan menjadi suatu pembiasaan yang melekat di hati. Dan tujuan untuk dapat menulis setiap hari pun akan tercapai.

2). Menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita, dan juga jiwa.
Kenapa kita perlu menulis setiap hari? Karena menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita, juga jiwa. Jadi, nanti kalau kita sudah terbiasa menulis. Melihat apapun, selalu ingin menerjemahkan apa yang kita lihat itu kedalam bentuk tulisan. Dan itu terjadi secara refleks saja. Begitu pula ketika kita merasakan sesuatu. Orang yang tidak terbiasa menulis, bisa saja memendam perasaan itu atau butuh seseorang yang mau mendengarnya padahal, belum tentu ada yang mau dengan kan? Tapi jika dia terbiasa menulis, maka dia selalu punya teman untuk mencurahkan perasaannya. yaitu, selembar kertas dengan pena kalau dulu.  Kalau sekarang, tinggal ambil smart phone maka kita bisa mencurahkannya di sana.

3). Menulis setiap hari itu merupakan healing remedy.
Jadi, jika terbiasa menulis, kita bisa menjadi pribadi yang lebih sehat. Kesimpulannya, kenapa perlu menulis setiap hari? Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya. Melainkan orang yang memiliki kemampuan untuk menuliskan sendiri naskahnya secara mandiri. Bagimana kemampuan itu diasah? Dengan cara berkomitmen untuk tidak melewatkan 1 hari pun dalam hidup kita TANPA MENULIS. Jadi, Jika Anda sungguh-sungguh ingin menjadi penulis handal; mulai sekarang, berkomitmenlah untuk menulis setiap hari.
Seberapa banyak kita harus menulis setiap hari? Kalau menurut saya sesuai dengan kemampuan masing-masing penulis yang penting kegiatan menulis itu dilakukan secara rutin supaya hasilnya
semakin lama semakin bagus. Semakin sering berlatih maka dapat meningkatkan kemampuan sehingga hasilnya juga meningkat.

Kalau pendapat DEKA pribadi, 1 hari 1 artikel. Nah kalau ukurannya jumlah artikel, berarti tidak ditentukan jumlah katanya. Karena  pada zaman dahulu kalau kita mau mengirim artikel ke koran, itu ada ketentuan jumlah kata. Hal itu membuat penulis pemula kesulitan. Kenapa ? Karena bukan hal yang mudah untuk menuanggkan gagasan secara indah dengan jumlah kata yang ditentukan. Maka bagi saya, ukurannya adalah "1 Artikel"

Artikel itu apa? Sebuah paparan yang memuat buah pikiran penulis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Tujuan artikel adalah menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

Jadi, yang penting dalam 1 hari itu ada karya tulis yang kita hasilkan dan "KALAU" dibaca orang lain, mereka akan memahaminya. Oya, kenapa saya pakai kata KALAU, karena, belum tentu ada orang yang membaca artikel itu. Duh, sedih sekali jika tulisan kita tidak ada yang membaca, sudah cape-cape menulis tapi kok tidak ada yang membacanya.

Catatan penting bagi penulis pemula
Ditahap belajar ini, sebaiknya kita tidak terlalu baper soal ada yang baca apa nggak, kenapa? Karena kalau orang lain baca pun belum tentu feedbacknya positif kan ya. Kan tidak sedikit orang yang berhenti menulis karena pembacanya memberi feedback negatif, so, yang penting menulis saja dulu. Kalau tulisannya sudah memenuhi standar minimal untuk dibaca orang, YAKIN DEH bakal dibaca
Setelah membahas tentang WHY yang berhubungan proses membiasakan diri dalam menulis itu. 

Sekarang kita bahas WHATnya
WHAT makes you write something?
Apa sih yang menjadi mendorong Anda untuk menulis?
Pertanyaan ini sederhana. Tapi orang yang tidak menemukan jawaban yang tepat, akan berhenti ditengah jalan. Jadi mari kita tanyakan kepada diri sendiri dulu apa yang mendorong kita menulis, dengan kata lain, apa sih tujuan kita menulis?. Setiap orang pasti memiliki tujuan tertentu dalam melaksanakan suatu kegiatan. Seorang penulis menulis pasti memiliki tujuan yang ingin disampaikan kepada orang lain melalui tulisan tersebut. Tujuannya ada yang semata-mata ingin menyampaikan suatu informasi/pengatahuan, atau ada tujuan yang lain?

Contoh 1). Ada orang yang menulis agar mendapatkan uang?
Dulu, saya pernah berada di level itu. Saya menulis untuk mendapatkan uang, karena saya butuh untuk biasa sekolah. Apakah saya berhasil? Lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya. Lebih banyak naskah yang dikembalikan redaksi daripada diterbitkan. Saat itulah kemudian saya sadar bahwa, menulis karena ingin mendapatkan uang; bukanlah nilai pribadi saya.
Bapak ibu boleh tidak menjadikan uang sebagai pendorong utama dalam menulis, boleh saja. tidak masalah. Tapi nanti seiring berjalannya waktu kita akan menemukan apa dorongan yang paling cocok buat kita. Dahulu ketika saya menulis karena uang, kadang saya kecewa karena penerbit menolak. Seperti diremehkan oleh mereka deh rasanya. Kita juga bisa kecewa jika bayarannya ternyata tidak seperti yang kita harapkan       

Contoh 2). Menulis BUKAN untuk uang tetapi karena ingin berbagi pengetahuan.
Menulis dengan dorongan INGIN BERBAGI PENGETAHUAN itulah yang paling ideal. Nah, yang ini menurut hemat saya; paling sesuai dengan jiwa pendidik seperti kita. Kita menulis itu semata-mata ingin memberikan suatu informasi atau pengetahuan kepada orang lain yang membutuhkan. Penulis ini akan lebih fokus dalam menulis dan lebih natural. Apa-apa yang ingin disampaikan akan mengalir dengan sendirinya atau apa adanya. Uang itu tidak perlu dikejar karena uang akan datang sendiri karena kualitas tulisan itu sendiri.

Bagaimana kita dapat menulis setiap hari, idenya dari mana?
Pertanyaan tersebut sering terungkap oleh banyak orang  dan juga bagi kita yang masih penulis pemula.
Sebenarnya   segala hal yang bisa ditangkap oleh panca indra kita adalah sumber ide. Tinggal kita berusaha untuk mengolahnya. Itulah yang menjadi prinsip bagi seorang penulis. Dan pegang teguh prinsip itu kalau kita ingin menjadi seorang penulis yang setiap harinya dapat menghasilkan sebuah tulisan / karya. Berapa banyak rangsangan yang masuk kedalam sistem panca indra dan indra ke 6 kita? Jumlah rangsangan itu TAK TERHINGGA maka dari itu berarti bahwa sumber ide penulisan kita bisa SAAAANGAT banyak.

Contoh pengalaman DEKA:
Beliau mulai menulis sejak SD, aktif sekali SMP sampai ikut lomba-lomba. Berarti sudah sekitar 40 tahun menulis. 1. Kapan mulai dipercaya oleh penerbit? Sekitar 10 tahun lalu. Jadi butuh 30 tahun perjalanan terlebih dahulu. Tapi, ada tapinya. Kondisi saya dulu beda dengan sekarang. Dulu, penerbit hanya sedikit. Dan mereka punya bargaining power yang sangat tinggi. Maka mereka sulit ditembus. Sekarang, ada Sangat banyak penerbit. bahkan menerbitkan sendiri pun bisa. Sehingga seharusnya untuk saat ini tidak butuh waktu selama saya untuk diercaya penerbit. #2. Kalau kita masih pemula, sebaiknya tidak usah menerapkan terlalu banyak kriteria penerbit. Karena kita yang masih pemula butuh mereka kan ya. Strateginya paling gampang adalah sering-seringlah  mengikuti kursus menulis.

Untuk dapat menulis setiap hari apakah harus dipaksakan?
Sebenarnya menulis itu jangan dipaksakan, tetapi kalau tidak dipaksa tidak mau menulis, maka tidak apa-apa berawal dari dipaksa terlebih dahulu yang nantinya diharapkan akan muncul kesadaran dari dirinya sendiri.

Jika  'paksaan' adalah sebuah proses yang efektif untuk mendisiplinan seorang pembelajar yang belum memiliki 'refleks menulis' sendiri. Bahkan bagi yang sudah biasa menulispun butuh dipaksa.  Mengenai Thema, dalam tahap belajar; TIDAK USAH KHAWATIR SOAL TEMA dan sistematika penulisan. Pokoknya menulis saja. Tidak usah takut salah. toh ini bukan UN kan? Kalau saya bicara dengan penulis yang sudah pro, saya menuntut mereka hasil karya yang pro. Tapi, bagi pembelajar, yang terpenting adalah  kemauan untuk terus praktek menulis. Lalu, bersedia mendengar masukan dari orang lain untuk perbaikannya.

Adapun berapa banyak perhari, targetkan 1 karya tulis. Mengenai  panjang tulisan itu sebenarnya bebas sesuaikan dengan kemampuan yang penting, karya tulis itu bisa menampung buah pikiran sehingga pembaca mengerti. Contoh,. jika kita ingin menulis dengan tema "PANTANG MENYERAH" misalnya. Tulisan bapak tidak usah 1000 kata. Cukup 2 atau 3 paragraf saja. Lalu, minta orang lain baca. Jika mereka bisa menerima atau mengerti ide yang ingin kita sampaikan, berarti tulisan itu sudah menjadi 1 artikel. Nanti, panjang dan bobot tulisannya pelan-pelan ditingkatkan.

Seorang penulis pastilah menginginkan tulisannya bisa dibukukan atau diterbitkan. Untuk itu seorang penulis juga perlu mengetahui jenis tema apa yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh masyarakat. Jenis buku apa yang sedang laku di pasaran, karena biasanya penerbit hanya akan menerbitkan buku-buku yang laku di pasaran.

Kesimpulan:
  •     Berlatihlah menulis setiap hari sehingga  tulisan yang dihasilkan lama kelamaan menjadi lebih bagus.
  •     Seorang penulis untuk bisa menulis setiap hari tidak perlu khawatir idenya dari mana, karena sebenarnya   segala hal yang bisa ditangkap oleh panca indra kita adalah sumber ide. Tinggal kita berusaha untuk mengolahnya.
  •     Menulis itu buat diri kita sendiri tidak semata-mata untuk orang lain. Jadi, berikanlah yang terbaik kepada tulisan kita sendiri, sehingga mendapat yang terbaik dari yang kita berikan. Sedangkan para pembaca, adalah pihak yang ikut menikmati manfaatnya. Dengan begitu, maka lewat tulisan kita; kita menjadi pribadi yang lebih baik terlebih dahulu. Sambil mengajak orang lain untuk menemani perjalanan menuju perbaikan diri itu.
  •      Teruslah menulis, karena dengan menulis, kita melayani diri sendiri dan memberi manfaat kepada orang lain.
  • Kita perlu SETIAP HARI MENULIS, agar kelak kita jadi terampil menuangkan gagasan bukan hanya melalui lisan saja. Melainkan juga dalam bentuk tulisan.

1 comment: