Belajar Menulis
Gelombang 9
Pertemuan ke-7
Hari / Tanggal: Kamis, 16 April 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00
Pemateri: Aris Ahmad Jaya
Tema: Mengajar Gaya
Motivator
Peresume: Winarti, S. Pd.
Email:
winwinarti2401@gmail.com
Blog:
https://winwin2401.blogspot.com
MENGAJAR GAYA MOTIVATOR
ARIS
AHMAD JAYA, DVM., MM. lahir di Pati, 23 Februari 1974,
Kecerdasannya mengantarkan beliau menjadi motivator pendidikan papan atas.
Beliau CEO ABCo SUGESTI MOTIVATINDO. Alhamdulillah pada kesempatan malam ini
beliau bersedia sharing tentang bagaimana mengajar gaya motivator.
Berdasarkan niat, seseorang menjadi guru dibedakan menjadi 2
yaitu:
1. Guru betulan
Guru betulan adalah guru yang dari awal memang
benar-benar ingin menjadi seorang guru, ingin mengajar. Guru yang memiliki
energi untuk mengajar, energi untuk bertemu dengan siswanya, guru yang diidamkan,
energi yang dapat menyampaikan pengetahuan pada murid-muridnya.
2. Guru kebetulan
Guru
kebetulan yaitu guru yang kebetulan ada lowongan menjadi guru, kebetulan ada
yayasan orang tua yang membutuhkan guru, kebetulan melamar menjadi guru dan
diterima.
Guru
kebetulan juga bisa menjadi guru betulan manakala guru itu mau belajar dan
menyadari akan profesinya dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Hendaknya
seorang guru mampu untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan
bagi siswa-siswanya.
Jadilah
guru yang mencintai profesinya,
Guru yang dicintai murid-muridnya,
Guru yang diizinkan masuk muridnya,
Guru yang dirindukan,
Guru yang menyenangkan.
Guru yang diizinkan masuk muridnya,
Guru yang dirindukan,
Guru yang menyenangkan.
Berdasarkan kinerja, ada 3 tipe
guru yaitu:
1. Nyasar
Guru
nyasar adalah guru yang tidak punya tujuan, arah, guru yang menyesatkan karena
guru tersebut tidak punya energi, tidak punya target sehingga siswa tidak
menyukai guru tersebut karena dalam mengajar tidak mempunyai tujuan, arah,
sehingga membuat siswanya merasa jenuh atau membenci gurunya karena
pembelajarannya tidak jelas.
2.Bayar
Guru
bayar adalah guru yang memiliki energi yang berkaitan finansial yang diperoleh.
Dia bekerja karena gaji yang diperolehnya. Guru cenderung tidak konsisten,
terkadang pada saat ada uang atau tanggal muda semangat mengajar tetapi pada
saat tidak ada uang atau tanggal tua, dia tidak semangat dalam mengajar.
3. Sadar
Guru sadar adalah guru yang benar-benar
menyadari akan tugasnya. Pembelajaran menjadi menyenangkan dan mengasyikan. Guru
yang menyadari akan profesinya yang sangat mulia. Guru sadar adalah konektor
kebaikan, konektor keilmuan yang layak dicintai dan akhirnya murid mencintai
apa yang guru sampaikan. Guru sadar datangnya menyenangkan pulangnya
dirindukan.
Ada 4 peran utama seorang guru:
1. Mengajar
Guru hanya mentransfer pengetahuan. Pada zaman sekarang sudah tidak
bisa dipertahankan lagi karena akan kalah dengan metode-metode saat ini.
Sudah kalah dengan teknologi yang semakin canggih.
2. Mendidik
Guru menjadi teladan, memasukkan norma baik yang bisa dijalankan
dalam keseharian. Di dalam kelas, di sekolah atau di lingkungan, guru
konsisten dengan akhlak mulia yang bisa ditularkan pada siswa.
3. Menginspirasi
Guru level berikutnya yang bukan
hanya mampu memberikan teladan, tetapi juga menginspirasi siswanya untuk
berbuat positif yang lainnya
4. Menggerakkan
Inilah level tertinggi seorang guru. Mampu menggerakkan siswanya
dari yang biasa menjadi luar biasa sesuai kemapuannya. Guru yang mampu
mengasah talenta siswa sehingga yang tadinya pasir menjadi mutiara.
Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan. Menarik dimulai dari apa yang
dilihat menyenangkan dimulai dari apa yang dirasa. Untuk menjadi guru yang
menarik:
1) . Senyum
Persiapkan diri supaya menarik, baik penampilan ataupun
perilakunya. Guru yang layak dizinkan, ketika
kita masuk kelas ada dua pintu pada siswa : diizinkan dan tidak dizinkan. Pintu
diizinkan adalah pintu di mana siswa nyaman. Kebaliklannya Pintu Tidak
Diizinkan adalah pintu di mana siswa merasa tertekan sehingga apa siapa dan
bagaimana kita di kelas itu tidak diterima oleh siswa. Guru harus bsa
menyenangkan, sehingga harus bisa memahami siswa. Contoh membuka pintu
‘diizinkan’ adalah masuk dlam kondisi senyum “1225” (1 dari hati, 2 cm kiri dan
kanan, cukup 5 detik),
2). Salam
Gunakan salam yang berbeda setiap kali kita datang ke kelas sehingga tidak
terkesan membosankan dan berikan apresiasi pada siswa.
Contohnya: - Semoga siswa yang menjawab salam saya menjadi anak yang
sukses.
- Semoga siswa
yang menjawab salam menjadi anak yang soleh / sholihah.
Tips lainnya bisa dengan cara memberikan
simuasi game sederhana sebelum belajar.
3). Apresiasi proses mereka.
Tangkap basah kebaikan, tempa besi selagi panas. Jangan tunggu apresiasi
sampai penerimaan raport.
Guru sekaligus motivator mampu menemukan titik lebih, keunggulan khas dan
mampu memotivasi siswa.Temukan nilai unggul mereka masuknlah ke dalam nilai
unggul itu. Berikan mereka momentum untuk menunjukkan mereka hebat.
Ada 3 langkah untuk memotivasi sehingga
siswa menemukan dan bangga akan keunggulan mereka:
1) Harus mampu memberi momentum kesempatan hebat berdasar nilai lebihnya. Berila
dia kepercayaan. Misal sebagai ketua kelas beri kepercayaan untuk mengelola
kelas.
2) Libatkan menjadi pemain, jadikan mereka bagian dari history mereka.
Jadikan mereka pelaku bukan penonton.
3) Memberikan label positif secara klasikal maupun individu label membangun
persepsi rasa. Misalnya: kelas Lebah, Kelas Bintang, Si Jenius, Si Pemusik.
Berikutnya, Pak Aris memberikan tips menjadi MGM, yang diasosiasikan dengan
‘MIDAS TOUCH’ (https://youtu.be/Zx0oR7WsE84)
1.Jempol, apresiasi proses menuju hasil akhir. Menghargai nilai lebih
siswa. https://youtu.be/UAZ02bxlzyM
2.Telunjuk, mampu mmberikan teladan komitmen konsisten antusisas
integritas. https://youtu.be/39raqyvipcE
3.Jari tengah, jadilah pribadi yang pyna keunggulan, keunikan kreativitas
nilai khas. https://youtu.be/AdXLTi1-pPs
4.Jari manis, hubungan interpersonal yang baik. Hubungan yang didasarkan
saling menghargai. Hapalkan namanya, beri label positif https://youtu.be/U8uyPVhRFTQ
5.Kelingking. Hargai hal-hal yang kecil. Memberikan catatan
kecil di bukunya, libatkan dalam kegiatan belajar. https://youtu.be/xVBnh4TsPgw
Terakhir, Guru yang hebat adalah guru yang bertekad mengaplikasi,
memperaiki, dan evaluasi sehingga menjadi inspirasi.
Untuk menjadi guru idola, favorit, menarik, dan menyenangkan, maka tidak
cukup hanya menguasai ilmu yang kita akan ajarkan, melainkanjuga dituntut
memahami kondisi peserta didik yang dihadapinya.
Profesi guru adalah sebuah amanah yang besar, yang harus dijalani dengan
melibatkan segenap kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual. Guru
sebagai ujung tombak sekaligus garda terdepan keberhasilan pendidikan harus
memiliki beberapa kompetensi, baik profesional, pedagogis,personal,dan sosial.
Swmoga materi mengajar gaya motivator mwmbuat kita sadar menjadi guru tangguh berhati cahaya
ReplyDeleteAamiin, terima kasih Om Jay
DeleteVirus Literasi Melawan Virus Corona
ReplyDeleteKalau anda diminta memilih. Virus mana yang anda pilih? Virus literasi yang mengobati atau virus corona yang menyakiti?
Tentu anda akan memilih virus literasi. Sebab di sana ada saling memotivasi, berinteraksi dan mengobati. Kita bisa dibuat haus dan lapar bila belum membaca dan menulis hari ini.
Beda halnya dengan virus corona. Kita diminta justru menjaga jarak. Kalau sudah terkena virusnya sakit sekali. Saya pernah menonton penderitanya. Semoga kita tak terkena virus corona.
Ayo masuklah ke dalam rumah virus literasi. Pak Haji Much. Khoiri sudah mempertemukan kita di sini. Rumah para penggiat literasi. Sehidup semati.
Sebarkan virus literasi sampai ke sana kemari. Tapi jangan sebarkan virus corona yang berbahaya sekali.
Percayalah akan ada hidup setelah mati. Saatnya kita menanam virus literasi agar lestari dan membunuh virus corona di muka bumi ini.
Salam blogger persahabatan
Guru blogger Indonesia
Omjay
Blog http://wijayalabs.com
Mantul.... Om Jay
DeleteKu pilih virus literasi