Belajar
Menulis Gelombang 9
Pertemuan
ke-14
Hari
/ Tanggal: Selasa, 28 April
2020
Waktu: Pukul 13.00 – 15.00
WIB
Pemateri: Dr. Paidi, S. Pd., M.TPd.
Topik: Merancang Desain
Pembelajaran Modern
Peresume: Winarti, S. Pd.
Email: winwinarti2401@gmail.com
MERANCANG
DESAIN PEMBELAJARAN MODERN
Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat
menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam semoga ibadah puasanya diterima Allah
SWT, Aamiin. Di bulan yang penuh berkah ini semoga langkah kita dalam mencari
ilmu bersama orang-orang hebat yaitu Om
Jay dan bapak Dr. Paidi, S. Pd.,M. TPd.
mendapat berkah dari Allah SWT dan ilmunya bermanfaat bagi orang banyak. Adapun materi yang disampaikan pemateri kali
adalah tetang cara mendesain pembelajaran.
Sebelum
mempelajari tentang bagaimana cara mendesain pembelajaran, sebaiknya mengetahui
terlebih dahulu dasar hukum yang berkaitan dengan pendidikan.
Berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
pemerintah mengesahkan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan kualitas sumber daya manusia, terarah,
terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya produktif dan kreatif oleh
seluruh komponen bangsa, agar generasi muda dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan potensinya (Sisdiknas)
Kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci utama
dalam memenangkan persaingan pada era MEA
(Dior (2014:14)
Dengan
SDM yang berkualitas tinggi ini
diharapkan dapat secara kreatif dan inovatif dalam merancang bahan dan pembelajaran yang baik serta dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik pula, sehingga hasilnya pun
memuaskan. Dengan demikian suasana
pembelajarannya menjadi menyenangkan sehingga para siswa menjadi lebih
termotivasi dalam belajar. Siswa yang seperti itu akan dapat lebih mudah dalam
mencapai kesuksesan.
Teknik
dan pendekatan yang Beliau gunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang
desain pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi
Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey.
Desain instruksional
The
Systematic Design of Intruction oleh Dick & Carey
1) Identity
Instructional Goal(s)
2)
Conduct instructional Analysis
3) Analyze Learners and
Contexts
4)
Write Performance Objectives
5)
Develop Assessment Instruments
6) Develop Instructional
Strategy
7)
Develop and Select Instructional Materials;
8)
Design and Conduct Formative Evaluation of Instruction
9)
Revise Instruction.
Secara umum Proses perancangan
desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah
yaitu
sebagai berikut:
- Langkah
1, kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari
siswa/pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari
lebih lanjut
- Langkah
2, Berdasarkan data yang di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat
identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan
kita rancang
- Langkah 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis
instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
- Langkah
4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang
akan menjadi target atau pemakai buku yg kita rancang
- Langkah 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yang di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
- Langkah 6, Melakukan penyusunan TES
- Langkah
7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan
(dalam hal ini Beliau merancang pembelajaran secara blended learning)
- Langkah
8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang
dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online.
Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel
dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
- Langkah
9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan
evaluasi formatif sbb:
- One-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
- One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasal dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
- Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan bawah);
- Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa yang berasal dari kelompok atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
- Langkah
10, Melakukan evaluasi formatif
- Langkah
11, Merancang dan mengembangkan evaluasisumatif
Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif
sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus
dilakukan oleh pihak lain.
Biasanya pihak penerbit sudah mempunyai
format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa
diterbitkan oleh penerbit maka format yang digunakan harus mengacu kepada format
yang digunakan oleh penerbit.
Contoh bahan pembelajaran yang dirancang dengan
format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut:
Salah satu solusi memperbaiki ketidakefektifan
belajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau peristiwa luar
biasa (Pandemi Virus Covid-19), maka perlu pelaksanaan pembelajaran secara blended
learning.
Sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang
secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, insyallah jika tahapan di atas
dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll. Desain
pembelajaran ini adalah untuk membantu agar transfer pengetahuan dari guru
kepada murid dapat berjalan secara efektif dan hasilnya maksimal.
Kesimpulan:
- Pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk bisa meningkatkan mutu pendidikan,
- Kualitas
sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam menghadapi
masalah baik masalah pendidikan atau yang lainnya.
- Jika kita dapat merancang bahan
pembelajaran dengan baik maka akan menghasilkan hasil yang baik pula.
- Kreatif
dan inovatif dalam mendesain
pembelajaran maka akan dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif dan
menyenangkan.
Terima kasih Bu Win. Sangat bermanfaat materinya.
ReplyDelete