Tuesday, April 28, 2020

MERANCANG DESAIN PEMBELAJARAN MODERN


Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan ke-14
Hari / Tanggal: Selasa, 28 April 2020
Waktu: Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri: Dr. Paidi, S. Pd., M.TPd.
Topik: Merancang Desain Pembelajaran Modern
Peresume: Winarti, S. Pd.             

MERANCANG DESAIN PEMBELAJARAN  MODERN


Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam semoga ibadah puasanya diterima Allah SWT, Aamiin. Di bulan yang penuh berkah ini semoga langkah kita dalam mencari ilmu bersama orang-orang hebat yaitu  Om Jay dan  bapak Dr. Paidi, S. Pd.,M. TPd. mendapat berkah dari Allah SWT dan ilmunya bermanfaat bagi orang banyak.  Adapun materi yang disampaikan pemateri kali adalah tetang cara mendesain  pembelajaran.

Sebelum mempelajari tentang bagaimana cara mendesain pembelajaran, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu dasar hukum yang berkaitan dengan pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mengesahkan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan kualitas sumber daya manusia, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya produktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya (Sisdiknas)
Kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan pada era MEA  (Dior (2014:14)
Dengan SDM yang  berkualitas tinggi ini diharapkan dapat secara kreatif dan inovatif dalam merancang bahan  dan  pembelajaran yang baik serta dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik pula, sehingga hasilnya pun memuaskan.  Dengan demikian suasana pembelajarannya menjadi menyenangkan sehingga para siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar. Siswa yang seperti itu akan dapat lebih mudah dalam mencapai kesuksesan.

Teknik dan pendekatan yang Beliau gunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain  pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey.
Desain instruksional 
The Systematic Design of Intruction oleh Dick & Carey
   1)   Identity Instructional Goal(s)
         2)  Conduct instructional Analysis
               3)  Analyze Learners and Contexts
         4)  Write Performance Objectives
         5)  Develop Assessment Instruments
               6)  Develop Instructional Strategy
         7)  Develop and Select Instructional Materials;
         8)  Design and Conduct  Formative Evaluation of Instruction
         9)  Revise Instruction.

 

Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah  yaitu
sebagai berikut:
  • Langkah 1, kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut
  • Langkah 2, Berdasarkan data yang di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang
  • Langkah 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
  • Langkah 4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau pemakai buku yg kita rancang
  • Langkah 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yang di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
  •  Langkah 6, Melakukan penyusunan TES
  • Langkah 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini Beliau merancang pembelajaran secara blended learning)
  • Langkah 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
  • Langkah 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb:

  1. One-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
  2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasal dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
  3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan bawah);
  4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompok atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.

  • Langkah 10, Melakukan evaluasi formatif
  • Langkah 11, Merancang dan mengembangkan evaluasisumatif

Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.

Biasanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yang digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Contoh bahan pembelajaran yang dirancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut:


Salah satu solusi memperbaiki ketidakefektifan belajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa (Pandemi Virus Covid-19), maka perlu pelaksanaan pembelajaran secara blended learning.


Sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, insyallah jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll. Desain pembelajaran ini adalah untuk membantu agar transfer pengetahuan dari guru kepada murid dapat berjalan secara efektif dan hasilnya maksimal.

Kesimpulan:
  • Pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk bisa meningkatkan mutu pendidikan,
  • Kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam menghadapi masalah baik masalah pendidikan atau yang lainnya.
  • Jika kita dapat merancang bahan pembelajaran dengan baik maka akan menghasilkan hasil yang baik pula.
  • Kreatif dan inovatif  dalam mendesain pembelajaran maka akan dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.



1 comment: