Wednesday, April 29, 2020

AYO BELAJAR, BELAJAR, DAN BELAJAR MENULIS SETIAP HARI

Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan ke-15
Hari / Tanggal: Rabu, 29 April 2020
Waktu: Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri: Dr. Uswadin
Topik: Belajar, Belajar, dan Belajar Menulis Setiap Hari
Peresume: Winarti, S. Pd.             
 
AYO BELAJAR, BELAJAR, DAN BELAJAR MENULIS SETIAP HARI



Assalamu’alaikum wr wb,
Selamat siang, selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam, semoga ibadah puasa di bulan Ramadhan ini mendapatkan keberkahan aamiin.

Alhamdulillah pada saat ini kita diberi kesempatan untuk belajar dengan pakar handal  yang bernama Dr. Uswadin. Beliau ingin berbagi kepada kita tentang kiat-kiat untuk dapat menulis dengan baik. Sesuai dengan motto beliau “Bermanfaatlah untuk sesama”. Untuk itulah saat ini Beliau memanfaatkan ilmunya untuk berbagi dengan kita.

Dalam termonologi agama Allah SWT memerintahkan kita untuk “Membaca / iqra” sesuai yang terdapat dalam Al-Quran surat Al-Alaq. Dan pada kesempatan kali ini Pak Dr. Uswadin akan menyampaikan tema “Belajar, belajar, dan belajar menulis setiap hari”.
Mudah atau sulitnya menulis itu bergantung dari mana kita mulai dan memiliki semangat untuk menulis. Karena dalam hal ini kegiatan menulis itu memerlukan suatu kemampuan dan keterampilan tersendiri. Dalam hal ini kita dapat mulai dari latihan terus-menerus, terus belajar, dan mengevaluasi hasil tulisannya untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Dengan kita tahu kekurangan maka akan berusaha untuk memperbaikinya dan akan berusaha terus belajar supaya tulisannya semakin bagus.

Menulis itu merupakan suatu aktivitas yang dianggap membosankan oleh sebagian orang yang
memang belum menyukai kegiatan ini dan belum tahu rahasianya. Padahal bisa sebaliknya bagi
orang yang sudah terjun dalam dunia ini, kita akan merasakan betapa asyiknya menuangkan ide dan pengalaman melalui tulisan. Melalui tulisan, kita juga dapat untuk memperkaya
pengetahuan dan dapat memberikan informasi kepada orang banyak.

     Apakah sekarang kalian mulai tertarik untuk menulis, inilah kiat-kiatnya.

Kiat-kiat untuk dapat menulis dengan baik adalah:
1. Kita harus dapat mengalahkan diri sendiri dari rasa malas.
Jika kita tidak bisa untuk menghilang rasa malas maka tidak ada hasil apa-apa, apalagi sebuah tulisan yang membutuhkan ketekunan atau keterampilan bahkan kemampuan.
2. Menghilangkan rasa tidak percaya diri
Biasanya kita sering merasa bahwa tulisan kita tidak bagus/tidak layak, tidak berbobot, tidak memiliki makna, dan lain sebagainya. Padahal belum tentu tulisan kita seperti itu, untuk itu ayo kita mulai menulis. Siapa tahu tulisan kita bagus dan bermanfaat bagi orang banyak.
3. Menyiapkan waktu untuk menulis
Menulis itu membutuhkan waktu, tanpa ada waktu yang cukup kita tidak bisa menuliskan apa yang ingin kita sampaikan. Sedikit atau banyaknya waktu yang kita sediakan itu bergantung kepada apa yang kita ingin sampaikan.
4. Menyiapkan ide yang ingin kita tulis atau sampaikan
Ide itu munculnya tidak disangka-sangka, sewaktu-waktu ide itu dapat muncul. Tetapi dalam hal ini kita jangan hanya menunggu ide datang, kita juga bisa mencari ide itu. Kita tidak dapat menulis tanpa ide, untuk itu kita harus aktif sehingga ide itu akan selalu datang karena kita terus berusaha. Tanpa ide maka tulisan  tidak memiliki tujuan yang jelas.

Dalam menulis harus memperhatikan syarat-syaratnya yang dikenal unsur 5W+1H, yaitu what (apa), where (di mana), when (kapan), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana) atau yang disebut ADIKSIMBA.

Bagi seorang penulis pemula, memang tidah mudah untuk melakukan kiat-kiat tersebut di atas. Untuk itu bisa dimulai dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Rajin membaca
Bacaan yang harus dibaca bebas yang penting rajin dan senang dulu untuk membaca. Bisa dimulai dengan bacaan yang kalian paling sukai sehingga akan muncul rasa cinta untuk membaca.  Jika  kalian sering membaca diharapkan akan menjadi kegemaran dan akan mendapatkan hasil yaitu mempunyai banyak informasi. Informasi-informasi inilah yang nantinya dapat dijadikan  bahan menulis.
-        - Menambah pengusaan kosa kata
Terkadang kita mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat karena keterbatasan kosa kata kita. Dengan kita terus berusaha menambah kosa kata maka akan memperlancar kita untuk menuangkan ide dalam  tulisan.
-        - Ciptakan suasana menulis yang nyaman dan menyenagkan
Suasana tersebut akan membantu memperlancar dalam menuangkan ide-ide kita dalam tulisan. Karena dengan suasana tersebut lebih mudah berkosentrasi dalam menulis. Jika kita merasa nyaman dan senang itu juga akan menambah semangat dalam menulis sehingga hasil tulisannya bagus dan memuaskan.
-        - Evaluasi
Kegiatan berikutnya setelah jadi sebuah tulisan penting untuk mengadakan evaluasi supaya kita dapat mengetahui di mana letak kekurangan atau kesalahan. Jika kita menemukan kesalahan maka kita segeralah untuk mengadakan perbaikan.

Mulailah menulis sesuatu yang baik  dan yang kalian ketahui / kuasai. Jangan menunggu konsep tulisan yang sempurna, karena tulisan yang baik adalah tulisan yang sudah sampai selesai  penulisannya. Berarti dalam hal ini informasi yang disampaikan dalam tulisan itu sudah  lengkap dan jelas . Dengan menulis kita dapat menyampaikan banyak hal untuk pembaca yang mudah-mudahan bermanfaat.

Tujuan dari kita menulis antara lain adalah:
  • Memberikan atau menyebarkan informasi yang bermanfaat 
  • Dapat memberikan inspirasi  untuk orang lain
  • Jika tulisannya bagus akan mendapatkan penghargaan
  • Bahkan dapat mengubah dunia
  • Dapat untuk syarat naik pangkat bagi PNS

Sebagai penulis pemula hendaknya mengetahui langkah-langkah menulis secara runtut dan  benar. Memahami langkah demi langkah sehingga pada saat menulis dapat berjalan dengan lancar.
Langkah-langkah menulis yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan topik / tema
Sebelum mulai menulis kita harus menentukan / memilih ide  atau gagasan yang akan dijadikan topik pembicaraan dalam tulisan tersebut.   
2. Menentukan tujuan penulisan
Sebelum menulis kita juga harus tahu arah atau tujuan dari tulisan kita, contohnya bersifat Informatif atau persuasif, dan lainsebagainya. Dan harus diperhatikan tujuan tulisannya untuk siapa atau kalangan apa, dll.
3. Mengumpulkan bahan
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan wawancara, penelitian, diskusi,  imajinasi, dll.
4. Menyusun kerangka tulisan
Dalam menyusun kerangka tulislah poin-poin penting atau pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan.
5. Mengembangkan kerangka tulisan tersebut
Pada langkah ini penulis mulai mengembangkan kerangka tulisan menjadi tulisan yang lengkap sesuai yang telah tema yang  ditentukan.

   Belajar menulis itu bagaikan proses mengasah pisau,
        Semakin sering Anda mengasahnya,
             Semakin tajam atau bagus hasilnya.

Hal tersebut sama halnya dengan kegiatan menulis, semakin kita sering berlatih menulis maka hasilnya pun lama kelamaan menjadi semakin bagus. Karena menulis adalah suatu keahlian yang lahir dari repetisi tiada henti. Teruslah menulis kalian akan  menjadi penulis handal.

Kesimpulan:
  •        Mulailah menulis dari apa-apa yang kalian ketahui dan kuasai, sehingga dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan tulisan yang bagus.
  •           Menulis itu memerlukan kemampuan dan keterampilan, untuk itu kita harus mau belajar dan berlatih secara terus-menerus supaya hasil tulisannya semakin bagus.
  •           Mulailah menulis, jangan menunggu ide datang, karena ide itu datangnya tak diduga-duga.

Tuesday, April 28, 2020

MERANCANG DESAIN PEMBELAJARAN MODERN


Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan ke-14
Hari / Tanggal: Selasa, 28 April 2020
Waktu: Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri: Dr. Paidi, S. Pd., M.TPd.
Topik: Merancang Desain Pembelajaran Modern
Peresume: Winarti, S. Pd.             

MERANCANG DESAIN PEMBELAJARAN  MODERN


Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat Islam semoga ibadah puasanya diterima Allah SWT, Aamiin. Di bulan yang penuh berkah ini semoga langkah kita dalam mencari ilmu bersama orang-orang hebat yaitu  Om Jay dan  bapak Dr. Paidi, S. Pd.,M. TPd. mendapat berkah dari Allah SWT dan ilmunya bermanfaat bagi orang banyak.  Adapun materi yang disampaikan pemateri kali adalah tetang cara mendesain  pembelajaran.

Sebelum mempelajari tentang bagaimana cara mendesain pembelajaran, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu dasar hukum yang berkaitan dengan pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mengesahkan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan kualitas sumber daya manusia, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya produktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya (Sisdiknas)
Kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan pada era MEA  (Dior (2014:14)
Dengan SDM yang  berkualitas tinggi ini diharapkan dapat secara kreatif dan inovatif dalam merancang bahan  dan  pembelajaran yang baik serta dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik pula, sehingga hasilnya pun memuaskan.  Dengan demikian suasana pembelajarannya menjadi menyenangkan sehingga para siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar. Siswa yang seperti itu akan dapat lebih mudah dalam mencapai kesuksesan.

Teknik dan pendekatan yang Beliau gunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain  pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey.
Desain instruksional 
The Systematic Design of Intruction oleh Dick & Carey
   1)   Identity Instructional Goal(s)
         2)  Conduct instructional Analysis
               3)  Analyze Learners and Contexts
         4)  Write Performance Objectives
         5)  Develop Assessment Instruments
               6)  Develop Instructional Strategy
         7)  Develop and Select Instructional Materials;
         8)  Design and Conduct  Formative Evaluation of Instruction
         9)  Revise Instruction.

 

Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah  yaitu
sebagai berikut:
  • Langkah 1, kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut
  • Langkah 2, Berdasarkan data yang di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang
  • Langkah 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
  • Langkah 4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau pemakai buku yg kita rancang
  • Langkah 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yang di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
  •  Langkah 6, Melakukan penyusunan TES
  • Langkah 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini Beliau merancang pembelajaran secara blended learning)
  • Langkah 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
  • Langkah 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb:

  1. One-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
  2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasal dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
  3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan bawah);
  4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompok atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.

  • Langkah 10, Melakukan evaluasi formatif
  • Langkah 11, Merancang dan mengembangkan evaluasisumatif

Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.

Biasanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yang digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Contoh bahan pembelajaran yang dirancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut:


Salah satu solusi memperbaiki ketidakefektifan belajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa (Pandemi Virus Covid-19), maka perlu pelaksanaan pembelajaran secara blended learning.


Sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban, insyallah jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dll. Desain pembelajaran ini adalah untuk membantu agar transfer pengetahuan dari guru kepada murid dapat berjalan secara efektif dan hasilnya maksimal.

Kesimpulan:
  • Pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk bisa meningkatkan mutu pendidikan,
  • Kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam menghadapi masalah baik masalah pendidikan atau yang lainnya.
  • Jika kita dapat merancang bahan pembelajaran dengan baik maka akan menghasilkan hasil yang baik pula.
  • Kreatif dan inovatif  dalam mendesain pembelajaran maka akan dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.



Monday, April 27, 2020

MENULIS DAN MEMBUAT BUKU DIGITAL ATAU E-BOOK

Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan ke-13
Hari / Tanggal: Senin, 27 April 2020
Waktu: Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Pemateri: Dr. Onno Widodo Purbo
Topik: Menulis dan Membuat Buku Digital
Peresume: Winarti, S. Pd.             

MENULIS DAN MEMBUAT BUKU DIGITAL ATAU E-BOOK


Alhamdulillah di bulan yang penuh berkah yaitu bulan suci Ramadhan kami kelompok belajar menulis gelombang 9 dibawah kepemimpinan Om Jay mendapatkan keberkahan, diantaranya berupa diberi kesempatan untuk bisa belajar bagaimana menulis dan membuat buku  digital yang disampai oleh pemateri yang sangat hebat yaitu bapak Dr. Onno Widodo Purbo. Beliau seorang pakar handal di bidang Teknologi Informasi, pendidik, narasumber, dan juga sebagai penulis. Tulisannya banyak dipublikasikan di internet secara gratis.

Pada Zaman mileneal itu orang banyak menginginkan kepraktisan, contohnya malas membawa buku karena berat sehingga akan memilih buku digital karena praktis dan lebih modern. Praktis di sini maksudnya buku digital ini dapat dibawa ke mana-mana tanpa harus membawa barang yang berat. Jika wujud buku teks yang secara fisik berukuran besar maka masyarakat pada umumnya merasa keberatan untuk membawanya ke mana-mana. Apalagi di era digital seperti saat ini, hampir setiap orang bisa mengakses internet melalui teknologi yang dia miliki.

Apa itu buku digital?
Buku digital yaitu buku publikasi dalam bentuk digital / elektronik, yang terdiri dari teks, gambar, video yang dapat dibaca paa komputer atau perangkat elektronik portable lainnya.
Tanpa kita harus mengeluarkan tenaga dan biaya yang banyak untuk mencari dan membeli buku. Apalagi seiring dengan perkembangan era digital sehingga orang akan memilih buku dalam berbentuk digital atau bentuk elektronik. Hal tersebut juga dikarenakan pada umumnya orang saat ini telah banyak memiliki alat-alat elektronik yang canggih yang dapat mengakses berbagai sumber ilmu pengetahuan, baik berupa buku, jurnal, ataupun berita elektronik.

Tujuan menulis buku digital sebagai berikut:
1. Untuk memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk lebih mudah untuk berbagi informasi, dengan cara yang lebih menarik  dan interaktif. Di sini penulis tidak perlu mendatangi penerbit untuk menerbitkan bukunya, tetapi cukup berkunjung ke laman toko buku daring.
2. Untuk melindungi informasi yang disampaikan. Buku digital yang berupa data di komputer terlindungi dari masalah-masalah, contohnya terhindar dari kerusakkan, basah, ataupun kehilangan.
3. Mempermudah proses memahami materi ajar. Buku digital sangat membantu dalam memahami materi ajar dengan lebih baik dan lebih cepat.

Yang biasanya jadi masalah dalam menulis buku baik dalam bentuk buku teks yang nyata (fisik) atau
buku digital pada dasarnya sama, yaitu:
·       Sulitnya mencari kata-kata, merangkai kata-kata sampai menjadi kalimat.
·    Mencari tahu topik dan jenis buku yang laku / laris di pasaran
·       Dalam menulis jangan sampai melupakan unsur 5W+1H atau dikenal dengan ADIKSIMBA.

A = Apa (What)
Di = Dimana (where)
K = Kapan (when)
Si = Siapa (who)
M = Mengapa (why)
Ba = Bagaimana (how)


Pada dasarnya semua orang itu dapat menulis, tetapi apakah semua orang dapat menghasilkan sebuah tulisan atau karya?

“PEMBIASAAN MENCATAT SETIAP HARI MENJADI MODAL UNTUK BERKARYA”
Hobi mencatat apa-apa yang terjadi setiap hari layaknya membuat buku harian /diary ternyata dapat membuahkan hasil. Dari apa yang ditulis itu nantinya dapat dijadikan bahan untuk menulis sebuah buku. Kegiatan menulis akan terasa menyenangkan jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Biasakan untuk mencatat semua hal / peristiwa yang terjadi, apalagi jika hal tersebut merupakan hal penting untuk disampaikan kepada orang banyak.
Hal yang menjadi inti membuat buku digital / cetak  yaitu jika membuat sebuah tulisan atau karya itu usahakan buku yang memuat informasi yang banyak bermanfaat bagi orang banyak. Sehingga buku itu akan diburu  oleh pembaca dan jika ingin dicetak maka banyak penerbit yang mau untuk menerbitkan karena nantinya buku tersebut akan laku alias laris manis.

Adapun cara membuat buku digital adalah sebagai berikut:
1. Siapkan konten atau materi dalam bentuk Word Document
2. Olah konten  buku digital
3. Memasukkan vidio
4. Membuat daftar isi otomatis
5. Lengkapi metadata  buku digital
6. Membuat Cover buku digital

Cara membuat buku digital berawal dari penulis dan penerbit buku tentu menggunakan aplikasi Microsoft Word  sebagai sarana untuk membuat tulisan, gambar, grafik, dan lain sebagainya yang ingin disampaikan di dalam buku tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan jika kita menulis ilmiah di jurnal adalah penulisan referensinya  yang berbahasa Inggris supaya bisa diterbitkan di jurnal internasional. Jika referensinya menggunakan bahasa Indonesia maka akan mempersulit untuk bisa diterima dan  diterbitkan di jurnal internasional. Jika kita ingin menggunakan referensi yang berbahasa Asing, maka kita dapat menggunakangoogle scholar, tinggal diketikdi web search menu: http://scholar.google.com.

Jika kita sudah membuat tulisan / naskah dan ingin diterbitkan, maka yang harus dipersiapkan:
1. Halaman Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Materi lengkap (ditambah folder gambar, bila ada)
5. Data penulis atau Biografi
6. Daftar Pustaka
7. Sinopsis
Banyak penulis yang sebenaranya menerbitkan buku ke penerbit  dalam dua bentuk, yaitu buku elektronik dan buku nyata (fisik). Hal tersebut dilakukan penulis untuk mengantisipasi jangkauan dari buku nyata (fisik) apabila tidak dapat untuk mendistribusikan dalam sekala yang jauh. Menulis / menerbitkan buku nyata (fisik) dan buku digital sama-sama bagusnya karena sama-sama bermanfaat bagi kehidupan bangsa. Tinggal kita menyesuaikan dengan situasi kondisi dalam menggunakan buku tersebut. Jadikanlah buku sebagai jendela dunia. 
Kesimpulan:
  • Dalam menulis buku nyata (fisik) dan buku digital adalah berusahalah untuk mengangkat tema yang banyak sedang dibutuhkan oleh orang banyak.
  • Tulislah informasi yang dibutuhkan banyak orang dengan jelas supaya mudah dipahami oleh pembaca.
  •  Cari tahu buku apa sih yang paling laku / laris di pasaran.
  •   Jika kita ingin bukunya diterbitkan, yang perlu diingat penerbit itu biasanya akan memilih menerbitkan buku yang sekiranya laku untuk dijual.
  •    Dalam menulis tidak boleh melupakan unsur 5W+1H atau ADIKSIMBA.







Thursday, April 23, 2020

STRATEGI PEMASARAN BUKU


Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan ke-12
Hari / Tanggal: Kamis, 23 April 2020
Waktu: Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri: Agus Subardana, S.E., M.M.
Topik: Teknik Memasarkan Buku
Peresume: Winarti, S. Pd.             

STRATEGI PEMASARAN BUKU
Agus Subandana, S.E., M.M.
Website: http//penerbitandi.com/

Pada malam yang mulia  ini, kita akan mendapatkan materi  tentang “Teknik/Strategi Memasarkan Buku” yang disampaikan Pak Agus Subardana, S.E., M.M. Beliau seorang Director of Marketing Andi Publisher yang sangat handal.    Materi ini sangat penting dikuasai oleh anda yang akan menjadi penulis buku agar bukunya laku.

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak-anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.

Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu  strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang diterbitkan. Jenis - jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis  jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis . 

Strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1. Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, terdapat dua strategi pemasaran buku, yaitu :

A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara.
1)    1. Pemasaran buku lewat Online
Strategi pemasaran buku yang efektif via online menyasar konsumen dari kalangan yang dikatakan mampu menguasai dan memanfaatkan internet. Pasar online didominasi oleh kalangan elite bisnis dan pengguna internet yang merupakan mahasiswa atau pelajar milenial. langkah awal dalam strategi ini adalah membuat website. 


Promosi Buku Melalui Website

Website merupakan media promosi yang memuat isi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya. Jenis media online yang dapat digunakan untuk promosi selain website adalah blog, channel youtube, instagram, facebook, dan WhatsApp.


        Tujuan pemasaran buku via online adalah :
  1.  Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
  2.  Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
  3. Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
  4. Menaikan penjualan dan profit
  5. Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
  6. Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
  7. Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen


2)    2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Namun, kita perlu lebih pro aktif dan komunikatif sebagai anggota komunitas, Sehingga akan lebih banyak menarik perhatian anggota komunitas lainnya. Tips lainnya adalah bergabunglah dengan komunitas yang sesuai dengan tujuan kita menulis. Misalnya : kita menulis dengan topik pendidikan, maka bergabunglah dengan komunitas guru, jika topik kita tentang kuliner, maka bergabunglah dengan komunitas kuliner.     

B.    3. Strategi pemasaran buku serangan darat / Offline
Langkah utama dalam strategi ini adalah pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik.
Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
1.   Toko Buku
Berdasarkan sistem administrasi dan tempat pemasaran, jenis toko buku terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1). Toko Buku Modern, contohnya : Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.
2). Toko Buku Semi Modern, biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko
3). Toko Buku Tradisional, biasanya sistem transaksinya masih manual . Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Berikut ini adalah Strategi Promosi di toko buku Modern yaitu :
·              Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol

Display Buku di Gramedia Store Pondok Indah Mall

·         Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
·         Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
·    Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
·      Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

  2.  Directselling
PemasaranBuku melalui Direct Selling ini kita petakan berdasarkan jenis kategori buku yang kita terbitkan. Jenis kategori buku penjualan lewat Direct selling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
·         Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
·         Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
·         Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis kategori tersebut diatas maka penerbit sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .
Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggung jawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas melakukan kunjungan langsung ke tiap sekolah, kampus, perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus dan perpustakaan daerah dengan tujuan membangun hubungan baik dengan dengan pihak internal sekaligus melakukan promosi dan pemasaran buku via offline. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

3.  Melakukan Event – Event
Aktif dalam melakukan event – event  seperti event pameran buku, dalam seminar, workshop, tryout, dan sebagainya.

Event Big Bad Wolf di Bandung

Kedua jenis strategi pemasaran buku ini, harus dilaksanakan secara beriringan untuk mendapatkan pasar yang semakin luas yang akan meningkatkan daya penjualan buku sehingga buku yang dipasarkan dapat laris di lapangan. Karena masing – masing strategi pemasaran pun mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing.

Kelebihan dari strategi pemasaran via Serangan Darat / Offline adalah :
·     Lebih banyak menghasilkan karena langsung bertemu dengan konsumen apalagi pasar buku teks utama yang kita pasarkan.
·         Konsumen biasanya lebih senang tatap muka langsung dan dapat melihat sampel produknya.

 Kekurangan dari strategi pemasaran via Serangan Darat / Offline adalah:
·         Dibutuhkan tenaga penjual tentunya ada biaya operasional dan butuh waktu dalam follow up.

Adapun kelebihan dari strategi pemasaran serangan udara / online adalah:  
·         Bisa menekan biaya operasional, 
·         Informasi produk cepat sampai ke konsumen,
·         Promosi bisa tersebar secara masif lewat online ini.

 Kekurangan dari strategi pemasaran serangan udara / online adalah:
·         Konsumen di Indonesia belum terlalu percaya atas informasi produk yang diterima, 
·         Ada rasa takut barangnya tidak sesuai dengan pesanannya ,
·         Selain itu konsumen juga masih dikenai  ongkir .

Demikian uraian tentang strategi pemasaran buku secara singkat , dan masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang belum disampaikan , di lain waktu kita lanjutkan strategi pemasaran buku selanjutnya Terima kasih

Kesimpulan:
·         Strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh:
-          Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
-          Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
·         Berdasarkan faktor – faktor tersebut, terdapat dua strategi pemasaran buku, yaitu :
-          Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara / Online
-          Strategi pemasaran buku serangan darat / Offline
·        Kedua jenis strategi pemasaran buku ini, harus dilaksanakan secara beriringan untuk  mendapatkan pasar yang semakin luas yang akan meningkatkan daya penjualan buku sehingga buku yang dipasarkan dapat laris di lapangan .
·     Strategi pemasaran buku yang efektif via online dan offline akan membantu penjualan buku kepada konsumen.
·   Diperlukan peran strategis penulis dalam bekerja sama dengan pihak penerbit agar buku yang ditulisnya dapat menjadi best seller dan mendatangkan keuntungan yang maksimal.