BAHASA
INDONESIA KELAS 8 SEMESTER I
BAB
3
TEKS
EKSPOSISI
KD:
3.5 Mengidentifikasi informasi
teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah yang didengar
dan dibaca.
Setelah belajar materi ini, diharapkan kalian mampu: memahami
pengertian teks eksposisi, mengenali ciri-cirinya, dua unsur utama teks eksposisi
(gagasan dan fakta) dan pola-pola pengembangannya.
Pengertian Teks Eksposisi
Teks Eksposisi yaitu suatu teks yang berisi informasi dan pengetahuan yang
dimuat secara singkat dan padat yang bertujuan untuk memaparkan atau
menjelaskan informasi-informasi tertentu agar dapat menambah ilmu pengetahuan
bagi pembaca.
Ciri-Ciri Teks Eksposisi:
- Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
- Gaya informasinya persuasif atau mengajak
- Biasanya menjawab pertanyaan apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana.
- Penyampaian teksnya secara jelas, lugas, dan menggunakan bahasa yang baku
- Bersifat tidak memihak yang artinya tidak memaksakan kemauan dari penulis terhadap pembacanya
- Teks eksposisi bersifat netral dan objektif
- Penjelasannya disertai data-data yang akurat dan terpercaya
- Menyajikan sebuah fakta yang digunakan sebagai alat konkritasi (mewujudnyatakan) dan kontribusi ( mendukung)
- Gagasan disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan yang mungkin berupa komentar, penilaian, saran, dorongan, dan bujukan.
- Fakta adalah (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Berikut
pola yang dapat digunakan di dalam pengembangan teks eksposisi:
- Pola umum khusus: Ide pokok bagian teksnya ditempatkan pada awal paragraf yang kemudian diikuti oleh ide-ide penjelas. Pola ini dikenal sebagai paragraf deduktif.
- Pola khusus umum: Hal-hal yang bersifat khusus diikuti oleh uraian yang bersifat umum. Bagian akhir dalam teks ini berfungsi sebagai simpulan dari pendapat-pendapat yang dikemukakan sebelumnya.
- Pola Ilustrasi: Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi tersebut berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam meyakinkan kebenaran suatu gagasan.
- Pola Perbandingan: Untuk meyakinkan suatu pendapat, kita dapat melakukan suatu perbandingan. Benda-benda, keadaan, atau yang lain ditentukan perbedaan ataupun kesamaannya berdasarkan aspek tertentu. Dengan cara demikian, keyakinan pembaca atas gagasan yang kita sampaikan akan lebih kuat.
KD: 4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel
ilmiah populer dari koran dan majalah) yang diperdengarkan dan dibaca.
Setelah mempelajari
materi ini, diharapkan kalian mampu menyimpulkan isi teks eksposisi yang
didengar dan dibaca.
Langkah-langkah
menyimpulkan teks eksposisi yaitu:
- Membaca atau mendengarkan teks ekspossis dengan teliti dan saksama
- Memahami isi teks eksposisi yang dibaca atau didengarnya
- Menemukan ide pokok di setiap paragrafnya
- Susunlah ide pokok yang ditemukan di setiap paragraf menjadi satu paragraf simpulan
KD: 3.6 Mengidentifikasi struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan dalam
teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya, dll) yang diperdengarkan atau dibaca.
Setelah mempelajari materi ini,
diharapkan kalian mampu mengidentifikasi struktur dan unsur kebahasaan dari
teks eksposisi yang diperdengarkan atau dibaca.
Struktur Teks Eksposisi:
- Pernyataan Pendapat (tesis); bagian teks yang berisikan pernyataan pendapat (tesis) penulis. disebut juga bagian pembuka.
- Rangkaian Argumentasi; bagian yang memuat alasan yang bisa memperkuat argumen penulis dalam memperkuat ataupun menolak suatu gagasan.
- Penegasan Ulang Pendapat (Reiteration); bagian yang berisi penegasan ulang pendapat penulis.
Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
- Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Contoh topiknya kehutanan, maka istilah yang biasanya muncul adalah hutan lindung, hutan alam, hutan rawa gambut, penebangan liar, dll.
- Menggunakan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Contohnya: diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, menduka, dll.
- Menggunakan Konjungsi. Konjungsi disebut juga dengan kata penghubung, yaitu kata yang digunakan dengan untuk tujuan memperkuat argumentasi di dalam teks tersebut. Konjungsi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu; Konjungsi temporal seperti mula-mula, kemudian, lalu, setelah itu, akhirnya dapat digunakan bersamaan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang penting menuju ke yang kurang penting atau sebaliknya. Konjungsi sebab-akibat dapat digunakan untuk menyuguhkan informasi asal-muasal suatu peristiwa atau kejadian dan efek yang ditimbulkan dari kejadian tersebut. Konjungsi penegasan seperti pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut, bahkan digunakan untuk mengurutkan informasi dari yang kuat menuju yang lemah atau sebaliknya.
Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat
ditemukan pada teks eksposisi :
- Konjungsi yang menunjukan waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu
- Konjungsi yang menunjukan gabungan : dan, serta, dengan
- Konjungsi yang menunjukan pembatasan : kecuali, selain, asal
- Konjungsi yang menunjukan tujuan : agar, supaya, untuk
- Konjungsi yang menunjukan persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila
- Konjungsi yang menunjukan perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni
- Konjungsi yang menunjukan sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya
- Konjungsi yang menunjukan pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan
- Konjungsi yang menunjukan pilihan : atau
- Konjungsi yang menunjukan penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun
- Konjungsi yang menunjukan penjelasan : bahwa
- Konjungsi yang menunjukan perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa
- Konjungsi yang menunjukanpenyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
Kata Leksikal
Jenis kata leksikal, khususnya pada unsur kebahasaan
teks eksposisi adalah sebagai berikut:
- Nomina, yaitu kata yang digunakan untuk merujuk sebuah benda, baik benda yang bersifat nyata maupun benda yang bersifat abstrak.
- Verba, yaitu kata yang digunakan untuk merujuk suatu pergerakan yang dilakukan oleh pelaku, seperti perbuatan, kegiatan atau proses. Verba bukanlah sebuah sifat.
- Adjektiv, yaitu kata yang digunakan untuk merujuk pada sebuah sifat ataupun keadaan benda. Benda tersebut meliputi seseorang, binatang, atau benda pada umumnya/
- Adverbia, yaitu kata yang bersifat melengkapi. Contoh adverbial adalah keterangan waktu, tempat, suasana, cara, alat, dan lain sebagainya.
Teks eksposisi lebih sering
menggunakan kata-kata yang mengandung makna denotasi yaitu kata-kata yang
mengandung arti yang sebenarnya.
KD: 4.6 Menyajikan gagasan, pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi berupayang artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, aspek lisan.
Setelah mempelajarari materi ini, diharapkan kalian mampu
menyajikan gagasan dalam bentuk teks eksposisi secara lisan atau tertulis
dengan memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan teks eksposisi.
Langkah-langkah menyajikan gagasan, pendapat ke dalam bentuk
teks eksposisi yaitu:
- Menentukan tema yang akan disajikan
- Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan tema.
- Menentukan tujuan dari teks eksposisi.
- Memilih data yang sesuai dengan tema.
- Menyusun kerangka karangan, struktur teks eksposisi
- Mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun menjadi teks eksposisi.